Perencanaan Tata Guna Lahan Dalam Mendukung Pengembangan Desa Wisata Tongging yang Berkelanjutan
Land Use Planning in Supporting the Development of a Sustainable Tongging Tourism Village
Authors | ||
Issue | Vol 3 No 1 (2020): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2020 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v3i1.864 | |
Keywords: | Tata Guna Lahan Desa Wisata Berkelanjutan Tongging | |
Published | 2020-09-30 |
Abstract
Desa Tongging merupakan bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN) Danau Toba yang berada di Kabupaten Karo dan juga menjadi bagian dari Kawasan Geopark Kaldera Toba. Sebagai daerah tujuan wisata, Desa Tongging belum memiliki konsep tata guna lahan yang dapat memaksimalkan potensi kawasan sebagai tujuan wisata. Pemanfaatan area sempadan danau sebagai respon masyarakat terhadap kebutuhan wisatawan justru bertentangan dengan prinsip tata guna lahan yang diamanatkan dalam Rencana Tata Ruang KSN Danau Toba. Tata guna lahan yang baik seharusnya dapat meningkatkan nilai dan keberlajutan sebuah kawasan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan membuat konsep perencanaan tata guna lahan tongging yang berkelanjutan sebagai desa wisata. Penelitian dilakukan dengan metoda kualitatif dengan memafaatkan data hasil observasi lapangan dan studi literatur. Analisa studi menggunakan tiga elemen yaitu pengaturan zonasi, pembagian fungsi, dan peningkatan nilai kawasan. Penelitian menghasilkan perencanaan tata guna lahan tongging sebaga desa wisata yang berkelanjutan.
Tongging Village is part of the Lake Toba National Strategic Area (KSN) in Karo District and also part of the Toba Caldera Geopark Area. As a tourist destination, Tongging Village does not yet have a land use concept that can maximize the potential of the region as a tourist destination. Utilization of the lake border area as a public response to the needs of tourists is contrary to the land use principle mandated in the Lake Toba KSN Spatial Plan. Good land use should increase the value and sustainability of an area. Therefore this study aims to make the concept of planning a sustainable land use tongging as a tourist village. The study was conducted using qualitative methods by using data from field observations and literature studies. Analysis of the study uses three elements, namely zoning arrangements, division of functions, and increasing the value of the area. The research resulted in the planning of land use tongging as a sustainable tourist village.