Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

The Evaluation of Crude Oil Production Based on Gross Profit Worth (GPW), Margin, Blending Process and Collaboration Supply Chain

Authors
  • Meilita Tryana Sembiring Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Elisabeth Ginting Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Feby Sanna Sibarani Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.793
Keywords: Nilai Laba Kotor Marjin Simulasi Waktu Berthing Rantai Pasokan Kolaborasi
Published 2019-12-19

Abstract

Asia pada dasarnya melakukan proses pembelian produk yakni bahan baku minyak mentah yang berasal dari negara - negara penghasil minyak. Terdapat persepsi bahwa Asia harus membayar mahal untuk mendapatkan minyak mentah maka disebut dengan “Asia Premium” bagi setiap negara bagian yang terdapat di Asia. Asia khususnya Indonesia memperoleh minyak mentah yang berasal dari Timur Tengah yakni Kingdom of Saudi Arabia (KSA). Hasilnya KSA diharuskan untuk menurunkan harga dari minyak mentah dibandingkan dengan penghasil minyak yang berasal dari Eropa dan United States (US). Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan pengkajian ulang apakah pada persepsi “Asia Premium” masih dapat dipertahankan pada negara – negara bagian Asia khususnya Indonesia. Sudah menjadi hal umum bahwa Asia membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan minyak mentah yang berasal dari daerah Timur Tengah (Middle East Crude). Dikarenakan harga serta biaya transportasi yang lebih tinggi, maka produsen minyak khususnya pada bagian pemurnian (Refinery) mengalami kerugian dalam hal keuntungan yang diperoleh. Kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah dengan variasi jenis dan harga minyak mentah serta pergeseran permintaan yang terjadi untuk produk refinery. Hal tersebut mengharuskan kilang untuk mengurangi biaya bahan baku penyulingan. Umumnya, hal ini dicapai dengan pencampuran minyak mentah dengan jenis yang berbeda. Minyak mentah dengan jenis kualitas rendah dapat dibeli dengan biaya rendah.