Analisis Risiko Keterlambatan Material dan Komponen pada Proyek Pembangunan Kapal dengan Metode House of Risk (HOR) Studi Kasus: Pembangunan Kapal Ro-Ro 300 GT Danau Toba
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.790 | |
Keywords: | Pembangunan Kapal Keterlambatan Material dan Komponen Risiko House of Risk (HOR) | |
Published | 2019-12-19 |
Abstract
Proses pelaksanaan proyek yang sesuai dengan kontrak merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan kapal Ro-Ro 300 GT Danau Toba, milik Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Proses pelaksanaan proyek pembangunan kapal Ro-Ro 300 GT Danau Toba tidak terhindar dari risiko baik skala kecil maupun besar yang menimbulkan kerugian berupa tambahan waktu, pembengkakan biaya dari rencana awal, bahkan mempengaruhi kualitas baik buruknya konstruksi kapal. Salah satu risiko yang mempengaruhi ketepatan waktu penyelesaian proyek pembangunan kapal Ro-Ro 300 GT Danau Toba adalah keterlambatan material dan komponen. Tujuan penelitian ini, menentukan material dan komponen yang memiliki risiko ekstrim, mengidentifikasi risiko keterlambatan material dan komponen dan memberikan rekomendasi berupa tindakan pencegahan terhadap keterlambatan material dan komponen pada pelaksanaan pembangunan kapal Ro-Ro 300 GT Danau Toba. Metode yang digunakan adalah House of Risk (HOR), dengan hasil yang diharapkan dapat menentukan prioritas tindakan pencegahan yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material dan komponen dengan risiko ekstrim adalah pelat geladak utama tepi 8 mm, pelat geladak utama tipikal 12 mm dan gading utama (main frame). Dari hasil HOR I, pelat geladak utama tepi 8 mm dan pelat geladak utama tipikal 12 mm didapatkan dari 22 penyebab risiko terdapat 14 penyebab risiko, sedangkan gading utama (main frame) didapatkan dari 17 penyebab risiko terdapat 11 penyebab risiko yang perlu diberikan penanganan. Hasil HOR II, menunjukkan pelat geladak utama tepi 8 mm dan pelat geladak utama tipikal 12 mm dari 20 tindakan pencegahan terdapat 11 tindakan pencegahan dan gading utama (main frame) dari 14 tindakan pencegahan terdapat 8 tindakan pencegahan yang perlu dilakukan terlebih dahulu.