Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Desain Alat Sekop Lipat Dengan Metode Quality Function Development

Authors
  • Nurhayati Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
  • Alfri Lumongga Nst Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.786
Keywords: Sekop Lipat QFD Brainstorming Product Design
Published 2019-12-19

Abstract

Sekop merupakan alat yang paling banyak digunakan dalam bidang pertanian. Namun, desain dan bentuk sekop yang ada saat ini dinilai belum cukup efisien untuk digunakan oleh para pengguna di Indonesia. Hal ini disebabkan karena sekop yang tersedia tidak mengacu pada antropometri yang ada sehingga dapat dikatakan bahwa sekop yang ada belum sesuai dengan antropometri tubuh pengguna. Permasalahan desain dan dimensi yang tidak sesuai dengan antropometri petani dapat dipecahkan karena dimensi panjang Sekop Lipat dapat diatur sesuai kebutuhan, sehingga semua pengguna dengan berbagai postur tubuh bisa mengatur panjang sekop sesuai kebutuhan dan kenyamanannya. Brainstorming merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membangkitkan sejumlah besar ide-ide yang kebanyakan ide-ide tersbeut akan dibuang. Dengan metode QFD, dibandingkan sekop lipat dengan 3 pesaing lainnya dengan atribut yang sama.Sub solusi dihasilkan dari penyelesaian setiap masalah yang muncul, termasuk dalam memilih atribut untuk s dengan menggunakan langkah-langkah Nigel Cross untuk mempertahankan keunggulan dan meningkatkan kualitas produk. Mengevaluasi alternatif dengan menggunakan Pairwise Comparison dan skala AHP untuk menghitung pembobotan dari setiap atribut dan menentukan ranking dari setiap alternatif. Rekayasa nilai adalah langkah terakhir dalam proses perancangan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai produk untuk konsumen dan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen atau penghasil produk tersebut.