Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Peningkatan Produktivitas Pada Bagian Produksi Dengan Metode Objective Matrix

Authors
  • Sukanta Universitas Singaperbangsa Karawang, Jalan HS Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang, 41361, Indonesia
  • Dessy Agustina Sari Universitas Singaperbangsa Karawang, Jalan HS Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang, 41361, Indonesia
  • Iman Nugraha Universitas Singaperbangsa Karawang, Jalan HS Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang, 41361, Indonesia
Issue       Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.771
Keywords: Penjadwalan produksi Makespan Algoritma NEH Flow Shop
Published 2019-12-19

Abstract

Kebutuhan baja di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ketatnya persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilihat dari segi kualitas, harga, maupun ketepatan waktu pemenuhan kebutuhan konsumen tersebut. Salah satu perusahaan baja yang ada di Sumatera Utara adalah PT. ABC. Sistem penjadwalan yang diterapkan selama ini adalah melayani pesanan yang terlebih dahulu datang (FCFS). Penjadwalan yang belum optimal tersebut ditandai oleh beberapa kondisi. Salah satunya adalah masih rendahnya penggunaan sumber daya yang ditunjukkan dari rendahnya kapasitas olah dibandingkan dengan kapasitas tersedia mesin tersebut. Penelitian ini membuat suatu alternatif penjadwalan yang lebih efektif dinilai dari makespan yang di hasilkan. Menggunakan metode algoritma NEH dengan pendekatan LPT dan SPT didapatkan hasil makespan yang lebih rendah dan dianggap merupakan alternatif yang lebih baik. Makespan minimal didapatkan dari penjadawlan menggunakan algoritma NEH dengan pendekatan SPT dan LPT yaitu sebesar 3029,05. Sementara makespan metode penjadwlan perusahaan (FCFS) yaitu sebesar 3328,02. Efficiency Index (EI) metode penjadawalan NEH pendekatan LPT dan SPT sebesar 1,09 dan Relative Error (RE) sebesar 9,87 %. Idle time minimal didapatkan dari penjadwalan menggunakan algoritma NEH pendekatan LPT yaitu sebesar 1789,91 jam/74,6 hari. Sementara idle time dari penjadwalan menggunakan algoritma NEH 1805,62 jam /75,2 hari dan dengan metode FCFS sebesar 3306,21 jam/137,7 hari. Implikasi manajerial yang didapatkan dari penelitian ini adalah semakin singkatnya waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan keseluruhan job yang akan meminimalkan biaya operasional. Semakin rendah biaya operasional maka akan meningkatkan efisiensi perusahaan, dimana hal tersebut akan meningkatkan produktivitas perusahan