Pengukuran Kinerja Supply Chain Dengan Pendekatan Model SCOR dan AHP Pada CV. ABC
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.766 | |
Keywords: | Sekop Lipat QFD Brainstorming Product Design | |
Published | 2019-12-19 |
Abstract
CV. ABC memiliki permasalahan yakni pengukuran kinerja hanya di ukur secara fungsional dan hanya dari segi output saja tanpa menggunakan sistem pengukuran kinerja untuk mengontrol kinerja supply chain. Dengan masalah tersebut, maka pada penelitian ini diperlukan suatu pengukuran melalui pendekatan Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Analitical Hierarchy Process (AHP).Indikator-indikator dalam SCOR antara lain Plan, Source, Make, Delivery dan Return. Dengan metode ini dapat secara langsung menunjuk pada pengukuran seimbang supply chain management, sehingga diperoleh hasil performansi perusahaan yang akan memberikan keuntungan, baik itu untuk perusahaan itu sendiri, supplier maupun konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di CV. ABC menggunakan model SCOR dan AHP diketahui indikator kinerja supply chain perusahaan yang memerlukan prioritas untuk dilakukan perbaikan adalah indikator yang memiliki skor rendah. Indikator-indikator tersebut adalah Percentage of Adjusted Production Quantity dengan skor 21,13, usulan perbaikaannya adalah lebih teliti dalam melakukan perencanaan produksi dan dalam menganalisa permintaan konsumen harus melihat hasil produksi pada bulan-bulan yang lalu. Kemudian Minimum Delivery Quantity dengan skor 41,17, usulan perbaikanya adalah lebih mempertimbangankan jumlah minimum pengiriman yang harus dikirimkan ke konsumen/agen berdasarkan permintaan aktual konsumen yang didapatkan.