Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Reduksi Waste pada Aktivitas Perawatan Cabin Pesawat Udara dengan Pendekatan Lean Manufacturing

Authors
  • Dini Wahyuni Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
  • Irwan Budiman Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer, Universitas Prima Indonesia
  • Jeffrey Panama Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
  • Carine Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.753
Keywords: Toyota Seven Waste Lean Manufacturing Cabin Maintenance Aircraft Maintenance
Published 2019-12-19

Abstract

Aviasi merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan seiring dengan peningkatan mobilitas manusia dan logistik dalam menghadapi globalisasi. Perawatan merupakan bagian yang penting untuk menjamin kelaikan udara suatu pesawat udara. Salah satu bagian dari pesawat ringan (line maintenance) pada perawatan pesawat udara perawatan cabin. Divisi perawatan cabin pada industri perawatan pesawat udara disebut sebagai Cabin Maintenance Services (CMS). Untuk meningkatkan produktivitas CMS, analisis waste (pemborosan) diperlukan. Identifikasi waste dilakukan dengan pengamatan langsung, observasi maupun wawancara dan diklasifikasi berdasarkan prinsip Toyota Seven Wastes. Setelah dilakukan identifikasi potensi waste pada CMS, diberikan usulan reduksi waste untuk meningkatkan produktivitas. Hasil identifikasi ditemukan ketidakefisiensian operator, tata letak maupun urutan operasi yang berpotensi menimbulkan pemborosan. Setelah diperoleh identifikasi pemborosan, diusulkan saran perbaikan terhadap masing-masing pemborosan yang ditimbulkan. Minimisasi waste pada CMS dilakukan dengan melakukan pendekatan dan perbaikan terhadap pola kerja, urutan operasi, maupun rincian aktivitas masing-masing pekerjaan. Melalui penerapan saran perbaikan, diharapkan mampu mereduksi pemborosan yang tidak diperlukan sehingga produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan.