Penjadwalan Mesin dengan Menggunakan Algoritma NEH pada PT. XYZ
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.742 | |
Keywords: | Non-delay simulasi Algoritma NEH LPT | |
Published | 2019-12-19 |
Abstract
PT. XYZ adalah salah satu perusahaan baja yang ada di Sumatera Utara. Pabrik ini memproduksi baja sesuai dengan pesanan konsumen (make to order). Sistem produksi perusahaan ini adalah flow shop, dimana setiap produk melalui proses operasi yang sama. Sistem penjadwalan yang diterapkan selama ini adalah melayani pesanan yang terlebih dahulu datang (FCFS). Metode penjadwalan yang diterapkan oleh perusahaan ini masih belum optimal. Penjadwalan yang belum optimal tersebut ditandai oleh beberapa kondisi. Salah satunya adalah masih rendahnya penggunaan sumber daya yang ditunjukkan dari rendahnya kapasitas olah dibandingkan dengan kapasitas tersedia mesin tersebut. Salah satu contoh penggunaan sumber daya yang rendah adalah pada mesin rolling mill. Urutan pengerjaan job dengan pendekatan LPT adalah Job 3-Job 2-Job 1-job 4-job 5. Sementara Makespan yang dihasilkan dari penjadwalan yang diterapkan perusahaan (FCFS) adalah sebesar 3328,02 jam dengan urutan pengerjaan job yaitu Job 1-job 2-job 3- job 4-job 5. Idle time yang didapatkan dari penjadwalan menggunakan algoritma NEH pendekatan LPT yaitu sebesar 1789,91 jam (74,6 hari). Sementara idle time dari metode penjadwalan yang diterapkan perusahaan (FCFS) yaitu sebesar 3306,21 jam (137,7 hari). Efficiency Index (EI) metode penjadawalan NEH pendekatan LPT sebesar 1,09 dan Relative Error (RE) sebesar 9,87 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penjadwalan menggunakan algoritma Nawaz, Enscore, dan Ham (NEH) dengan pendekatan LPT menghasilkan makespan dan idle time yang lebih kecil dibandingkan dengan metode penjadwalan yang diterapkan oleh perusahaan (FCFS).