Penilaian Energi Baru Terbarukan Pada Pembangkit Listrik di Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 3 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i3.700 | |
Keywords: | Analytical Hierarchy Process Energi Baru Terbarukan Pengambilan Keputusan | |
Published | 2019-12-19 |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap energi baru terbarukan yang digunakan pada pembangkit listrik di Provinsi Sumatera Utara. Pembangkit listrik di Provinsi Sumatera Utara masih terdapat sekitar 78% yang menggunakan sumber daya energi tak terbarukan. Dimana, efek samping dari penggunaan sumber daya energi tak terbarukan adalah berkurangnya cadangan ketersediaan sumber energi dibumi. Pembangkit listrik yang bersumber dari energi tak terbarukan banyak mengeluarkan emisi-emisi berupa SO2, NO2, CO, CO2, VHC (Volatine Hydrocarbon) dan SPM (Suspended Particulate Matter). Dimana, emisi tersebut sangatlah berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di pembangkit jika terpapar dalam waktu yang lama. Metode yang digunakan metode AHP merupakan suatu bentuk model pendukung keputusan di mana peralatan utamanya adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya yaitu orang yang ahli dalam masalah pemilihan energi alternative. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode AHP didapatkan perhitungan bobot yang paaling tinggi terdapat pada energi baru terbarukan matahari dengan nilai 0,3715 diikuti dengan energi biomassa 0,3496 dan energi angin dengan nilai 0,2790.