Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Agroindustri Sirup Markisa Dengan Balance Scorecard di Provinsi Sumatera Utara
Measurement Performance of Agroindustry Supply Chain Mirrors With Balance Scorecard in North Sumatera Province
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 4 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 TALENTA Publisher This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i4.669 | |
Keywords: | Kinerja Rantai Pasok Balance Scorecard Performance Supply Chain | |
Published | 2019-12-18 |
Abstract
Rantai pasok markisa merupakan suatu konsep yang memiliki sistem pengaturan yang berkaitan dengan aliran produk, aliran informasi serta aliran keuangan dalam proses distribusi buah markisa. Pengukuran kinerja rantai pasok merupakan aktivitasaktivitas dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan atau persentase dari aktivitas pemenuhan permintaan perusahaan kepada konsumennya. Secara umum pengukuran kinerja rantai pasok dilakukan untuk mengetahui kinerja rantai pasok dalam hal efisiensi biaya dan waktu operasi rantai pasok. Pengukuran ini dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan indikator-indikator rantai pasok. Tujuan penelitian ini untuk merancang sistem pengukuran kinerja rantai pasok dengan menggunakan balance scorecard untuk mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan dari sistem rantai pasok terkait melalui identifikasi indikatorindikator kunci (key performance indicators) kinerja rantai pasok agroindustri markisa. Metode penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik observasional deskriptif. Hasil penelitian menetapkan18 KPI yang relevan digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok agro industri markisa dengan menggunakan Balance Score Card dan pada Perspektif customer merupakan yang menjadi prioritas yang dibuktikan dari 3 KPI pada urutan tertinggi bobotnya masing-masing: 1) tingkat kepuasan pelanggan (C2) dengan bobot 0,1098, 2) peningkatan kualitas (C1) dengan bobot 0,0897 dan 3) tingkat ketertarikan pelanggan terhadap produk ramah lingkungan (C4) dengan bobot 0,0801 serta kinerja rantai pasok agroindustri markisa 4,3228 (cukup baik).
Passion fruit supply chain is a concept that has a regulatory system related to product flow, information flow and financial flow in the process of distribution of passion fruits. Supply chain performance measurement is activities in order to meet customer demand or a percentage of the company's demand fulfillment activities to consumers. In general, supply chain performance measurements are carried out to determine supply chain performance in terms of cost efficiency and supply chain operating time. This measurement is done by first determining the supply chain indicators. The purpose of this study was to design a supply chain performance measurement system using a balance scorecard to identify weaknesses and advantages of the related supply chain system through the identification of key performance indicators of the passion fruit agro-industry supply chain performance. This research method uses survey methods with descriptive observational techniques. The results determined 18 relevant KPIs were used to measure the performance of the passion fruit agro industry supply chain by using a Balance Score Card and the customer perspective was the priority as evidenced by 3 KPIs in the highest order of their respective weights: 1) the level of customer satisfaction (C2) with weight 0.1098, 2) quality improvement (C1) with a weight of 0.0897 and 3) level of customer interest in environmentally friendly products (C4) with a weight of 0.0801 and the performance of the passion fruit agro-industry supply chain 4.3228 (good enough).