Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisa Rantai Pasokan Hijau Studi Kasus: Perusahaan Pengelasan Besi (Baja)

Analysis Green Supply Chain Case Study: Iron Welding Company (Steel)

Authors
  • Gina Lathifah Program Studi Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara
  • Bezaleel Gabriel Program Studi Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara
  • Yolanda Putri Syarifah Program Studi Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara
  • Khairul Fahmi Program Studi Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara
  • Andreas Tedd Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh - Indonesia
  • Mulya Sultoniq Lubis Program Studi Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 2 No 4 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i4.652
Keywords: Logam Green Supply Chain Management Supplier Metal
Published 2019-12-18

Abstract

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, perusahaan merupakan salah satu usaha yang berbasis Usaha Kecil Menengah (UKM ) dan bergerak dalam bidang pembuatan produk logam besi. Perusahaan melakukan usaha bisnis yang menyediakan produk berupa pagar pintu besi, canopi, teralis, dan railing dari besi. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan sudah menerapkan prinsip Green Supply Chain dengan supplier, menjadi pemasok sumber bahan utama dalam pengolahan produksi logam di UKM. Green Supply Chain Manajemen adalah managemen rantai pasok yang berhubungan dengan aspek lingkungan untuk memaksimalkan keuntungan dan efektivitas kerja dengan memperhatikan lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi adanya konsep ramah lingkungan dalam rantai pasok perusahaan. Dalam proses produksi, dihasilkan bermacam jenis olahan logam dengan limbah atau waste yang banyak seperti percahan besi, potongan besi dan scrap dimana waste tersebut masih dapat di olah kembali. Perusahaan menerapkan konsep Green Supply Chain, yang dapat dibuktikan dari cara perusahaan melakukan proses pengolahan limbah besi dengan mencairkan menjadi plat besi yang berkualitas lebih rendah. Kualitas besi yang dihasilkan oleh distributor dari waste mempunyai persentasi kadar besi sebesar 35% yang dilakukan. Kemudian hasil plat besi yang didapat didistribusikan kembali kepada konsumen maupun distributor lain.

 

Industry is an economic activity that processes raw materials and / or utilizes industrial resources so as to produce goods that have added value or higher benefits, the company is one of the businesses based on Small and Medium Enterprises (SMEs) and is engaged in manufacturing metal metal products. The company runs a business that provides products in the form of metal door fences, canopies, trellis, and railing from iron. In running its business, the Company has applied the principle of Green Supply Chain with suppliers, becoming a supplier of the main material source in processing metal production in SMEs. Green Supply Chain Management is supply chain management that deals with environmental aspects to maximize profits and work effectiveness with regard to the environment. The research objective is to identify the existence of environmentally friendly concepts in the company's supply chain. In the production process, various types of metal products are produced with a lot of waste or waste such as iron scrap, scrap iron and scrap where the waste can still be processed again. The company applies the Green Supply Chain concept, which can be proven from the way the company carries out the processing of iron waste by melting it into a lower quality iron plate. The quality of iron produced by distributors from waste has a percentage of iron content of 35%. Then the results of the obtained iron plate is distributed back to consumers and other distributors.