Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penentuan Rute Distribusi Produk Menggunakan Metode Saving Matrix Dan Nearest Neighbor Pada PT. XYZ

Determination of Product Distribution Routes Using the Saving Matrix and Nearest Neighbor Methods at PT. XYZ

Authors
  • Haniza Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Khawarita Sirega Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Muhammad Fachrowi Siregar Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 2 No 4 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i4.648
Keywords: Vehicle Routing Problem Nearest Neighbour Saving Matriks Heuristik Rute Distribusi Produk Heuristics Product Distribution Routes
Published 2019-12-18

Abstract

Permasalahan penentuan suatu rute distribusi erat kaitannya dengan penentuan perjalanan dari suatu titik atau cabang ke suatu titik atau cabang lainnya dalam suatu rute distribusi. Rute distribusi produk merupakan urutan pemberhentian berturut-turut terhadap cabang dan proses perencanaan dari titik awal (Perusahaan) ke titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bahan makanan, yaitu pembuatan tepung tapioka. PT. XYZ melakukan distribusi ke distributor tanpa memperhitungkan jarak tempuh dan utilitas kendaraan angkut. Proses pendistribusian produk dalam satu kali rute perjalanan hanya dilakukan kepada dua distributor. Pendistribusian produk yang tidak tepat dalam menentukan rute distribusi ke distributor dan tanpa melihat terdahulu kapasitas dari alat angkut mengakibatkan jalur yang ditempuh tidak efisien. Maka dilakukanlah penentuan rute distribusi dengan algoritma heuristik. Pembentukan sub rute pada rute usulan dengan menggunakan algoritma heuristik menghasilkan sub rute yang lebih sedikit dari rute distribusi yang diterapkan perusahaan, dimana sub rute usulan adalah 2 sub rute, sedangkan sub rute yang selama ini diterapkan perusahaan adalah 4 sub rute, menghasilkan jarak yang lebih minimum dengan penghematan jarak sebesar 299500 m, penghematan biaya sebesar Rp.262.650 dan pengurangan penggunaan kendaraan dimana pada rute awal sebanyak 4 armada, setelah menentukan rute distribusi menjadi 2 kendaraan.

 

The problem of determining a distribution route is closely related to the determination of a trip from a point or branch to a point or other branch in a distribution route. Product distribution routes are sequential sequences of stops for branches and planning processes from the starting point (Company) to the point of consumption to meet consumer needs. PT. XYZ is a company engaged in the manufacture of food ingredients, namely the manufacture of tapioca flour. PT. XYZ distributes to distributors without taking into account the distance and utility of the transport vehicle. The product distribution process in one trip route is only done to two distributors. Inaccurate product distribution in determining distribution routes to distributors and without seeing in advance the capacity of the transport equipment resulted in an inefficient route. Then the distribution route is determined by a heuristic algorithm. Sub route formation on the proposed route using the heuristic algorithm produces fewer sub routes than the distribution route applied by the company, where the proposed sub routes are 2 sub routes, while the sub routes that have been applied by the company are 4 sub routes, resulting in a minimum distance with a distance savings of 299500 m, a cost savings of Rp.262,650 and a reduction in vehicle usage where the initial route was 4 vehicle, after determining the distribution route into 2 vehicle.