Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penggunaan Algoritma Simulated Annealing dalam Penyelesaian Keterlambatan Order di PT. HTS

Authors
  • Harry Tusuccess Universitas Sumatera Utara
  • Rosnani Ginting Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 2 No 2 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i2.444
Keywords: Simulated Annealing Makespan Penjadwalan Mesin
Published 2019-05-31

Abstract

PT. HTS adalah salah satu perusahaan yang bergerak di industri pembuatan plastik dengan 3 jenis produk yaitu joly, cangkir plastik bening, dan cangkir plastik printing. Pemenuhan produksi di pabrik ini menggunakan sistem make to order, aturan First Come First Served dan aliran produksi berdasarkan flow shop. Proses produksi sering mengalami penumpukan job dan keterlambatan order. Penelitian dilaksanakan pada unit produksi cangkir plastik bening di enam work center di lantai produksi PT. HTS. Penelitian dilaksanakan pada proses produksi bulan Juli 2013 pada tipe produk AAA, BBB, CCC, DDD, EEE, dan FFF. Kriteria penjadwalan yang digunakan hanya berupa pengurutan job dengan dasar penilaian fungsi makespan.. Jumlahnya mesin terbatas mengakibatkan banyak pekerjaan (job) yang delay, maka mesin yang dijadwalkan dengan baik diharapkan akan dapat mengurangi delay pada pekerjaan (job). Penjadwalan mesin dilakukan dengan menggunakan metode Simulated Annealing dengan proses pengurutan pekerjaan dimana proses tidak ada yang lebih awal tanpa menghambat (delay) operasi lainnya. Penjadwalan kondisi aktual menghasilkan waktu penyelesaian keseluruhan produk sebesar 24480,71 menit = 408,01 jam = 17 hari. Sedangkan penjadwalan menggunakan algoritma Simulated Annealing menghasilkan waktu penyelesaian keseluruhan produk sebesar 20091,71 menit = 334,99 jam = 13,95 hari = 14 hari . Penjadwalan yang dipilih adalah Simulated Annealing karena memiliki waktu penyelesaian keseluruhan produk yang paling minimum dan pengurangan makespan sebesar 4381 menit. Dengan urutan job pengerjaan yaitu CCC, AAA. DDD, FFF, BBB, dan EEE.

 

PT. HTS is a company engaged in the manufacture of plastic with 3 types of products, namely joly, clear plastic cups, and plastic printing cups. Fulfillment of production at this plant uses the make to order system, First Come First Served rules and flow shop based production flow. The production process often experiences job buildup and late orders. The research was carried out in a clear plastic cup production unit in six work centers on the production floor of PT. HTS. The research was carried out in the production process in July 2013 on AAA, BBB, CCC, DDD, EEE, and FFF products. The scheduling criteria used are only in the form of sorting jobs on the basis of an assessment of the makespan function. The limited number of machines results in many delays, then a well-scheduled machine is expected to reduce job delay Machine scheduling is done by using the Simulated Annealing method with the sorting process of work where there is no earlier process without delaying other operations. Scheduling actual conditions results in the completion of the entire product amounting to 24480.71 minutes = 408.01 hours = 17 days. While scheduling using the Simulated Annealing algorithm results in the completion of the entire product by 20091.71 minutes = 334.99 hours = 13.95 days = 14 days. The chosen schedule is Simulated Annealing because it has the minimum overall product completion time and a reduction of makespan of 4381 minutes. With the order of work that is CCC, AAA. DDD, FFF, BBB and EEE.