Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penilaian 5s Pada Lantai Produksi Pabrik Kelapa Sawit di Aceh Tamiang

Authors
  • Anizar Universitas Sumatera Utara
  • Benny R Simbolon Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 2 No 2 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v2i2.441
Keywords: 5S budaya Kerja Pemeliharaan Lokasi Kerja
Published 2019-05-31

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisa penerapan 5S pada pabrik kelapa sawit di Aceh Tamiang yang mengelola crude palm oil(CPO) dan kernel dari tandan buah segar (TBS). Kondisi lingkungan kerja pada lantai produksi pabrik kelapa sawit tersebut kurang bersih dan tidak tertata dengan rapi. Terdapatnya tumpukan limbah, genangan air di lantai, peralatan yang tidak tersusun dan tumpukan sampah menyebabkan operator kurang leluasa untuk beraktifitas sehingga berpengaruh terhadap efisiensiwaktu produksi. Metode yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalahmelakukan penilaian 5S meliputi Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu Dan Shitsuke. Penilaian dilakukan dengan pengamatan langsung ke lantai produksi, membuat lembaran check list yang berisi butir pertanyaan untuk ditanyakan kepada pekerja, mengisi lembaran scoring, membuat catatan temuan, dan menentukan kriteria terhadap evaluasi penerapan 5S. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa 5S belum diterapkan sepenuhnya pada lantai produksi pabrik. Seiri mendapat nilai cukup baik Sedangkan Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke mendapat nilai yang buruk. Perbaikan dapat dilakukan dengan memberi label pada barang, menentukan tanggung jawab kebersihan dan inspeksi, membuat visual display, dan memberi pelatihan 5S kepada pekerja.

 

This study aims to analyze the 5S implementation of a palm oil mill in Aceh Tamiang that manages crude palm oil (CPO) and kernels from fresh fruit bunches (FFB). The working environment on the palm oil mill's production floor is not clean and not neatly arranged. There is a pile of waste, puddles on the floor, equipment that is not arranged and a pile of rubbish, causing operators to be less flexible in their activities, which affects the efficiency of production time. The method used to solve this problem is to carry out 5S assessments including Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu and Shitsuke. Assessment is carried out by observing directly to the production floor, making a check list sheet containing questions to be asked to workers, filling out scoring sheets, making notes of findings, and determining criteria for evaluating 5S implementation. The results of the observations indicate that 5S has not been fully implemented on the factory production floor. Seiri gets a pretty good score While Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke get bad grades. Improvements can be made by labeling goods, determining cleaning and inspection responsibilities, making visual displays, and providing 5S training to workers.