Pendekatan Lean Manufakturing Dalam Pabrik Kelapa Sawit di Aceh Barat
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 2 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i2.434 | |
Keywords: | Lean Manufacturing Pemborosan Kelapa Sawit | |
Published | 2019-05-31 |
Abstract
Lean Manufacturing adalah cara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan operasional pada proses produksi dan dapat diterapkan segala sector operasional di pabrik. Lean Manufacturing adalah salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan kelapa sawit untuk melihat tingkat pemborosan pada proses produksi, sehingga mampu menekan biaya atau bahkan dapat mengurangi kegiatan yang tidak diperlukan dalam proses produksi. Tahapan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pemborosan yang terjadi pada pabrik kelapa sawit adalah melakukan identifikasi pemborosan, melakukan pemetaan pemborosan dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan. Pemborosan atau waste pada proses produksi pengolahan kelapa sawit didapatkan empat stasiun kerja yang mengalami pemborosan yaitu stasiun kerja penyortiran, stasiun kerja loading ramp, stasiun kerja sterilizer dan stasiun kerja thressing. Berdasarkan hasil identifikasi didapat enam jenis pemborosanyaitu kelebihan produksi (Over Production), Waktu tunggu (waiting time), Perpindahan (Transportation), Pergerakan (motion), Persediaan (Inventory), dan produk cacat (defect). Rekomendasi perbaikan yang diberikan untuk mengatasi masalah pemborosan tersebut adalah memberikan pelatihan kepada operator, mengurangi penyortiran manual, menambah jumlah operator, pelatihan perawatan mesin secara mandiri oleh operator (autonomus maintenance), membuat jadwal perawatan mesin secara harian (Berkala, adanya informasi petunjuk kerja pada setiap stasiun dan melakukan perhitungan persediaan optimal.
Lean Manufacturing is a sustainable way to achieve operational excellence in the production process and can be applied to all operational sectors in the factory. Lean Manufacturing is one method that can be used by oil palm companies to see the level of waste in the production process, so as to reduce costs or even reduce activities that are not needed in the production process. The step taken to find out the level of waste that occurs in the palm oil mill is to identify waste, carry out waste mapping and provide improvement proposals to reduce waste. Waste or waste in the palm oil processing production process obtained four work stations that experienced waste, namely sorting work stations, loading ramp work stations, sterilizer work stations and pressing work stations. Based on the results of identification obtained six types of waste, namely excess production (Over Production), Waiting time (waiting time), Displacement (Transportation), Movement (motion), Inventory (Inventory), and defective products (defects). Recommendations for improvements given to overcome these waste problems are to provide training to operators, reduce manual sorting, increase the number of operators, train machine maintenance independently by operators (autonomous maintenance), schedule daily maintenance of machines (Periodically, information on work instructions for each station and perform optimal inventory calculations.