Tipologi Arsitektur Fasad Bangunan Pecinan Melayu Kasus: Jalan Perniagaan Kampung Cina Melayu Bagansiapiapi, Rokan Hilir,Riau
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i1.413 | |
Keywords: | malay architecture architecture of chinatown facade elements typology | |
Published | 2019-05-31 |
Abstract
Arsitektur pecinan di Bagansiapiapi merupakan komponen utama pada kawasan kampung pecinan sebagai sebuah identitas dengan berbagai bentukan fasad yang di pengaruhi budaya Melayu lokal. Pertumbuhan dan perkembangan kota yang beorientasi ekonomi sering tidak sejalan dengan pemahaman untuk mempertahankan citra bangunan, sehingga memiliki dampak transformasi distrik yang dapat menghilangkan eksistensi arsitektur pecinan yang saat ini berada atau bersinggungan dengan pusat-pusat komersial kota. Hal ini dapat dilihat pada perubahan bentukan fasad yang terjadi di kawasan Jalan Perniagaan Bagansiapiapi. Tipologi arsitektur fasad bangunan pecinan di lakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui karakter bentuk elemen pembentuk fasad arsitektur pecinan, (2) Mendapatkan bentukan yang dominan pada setiap elemen pembentuk fasad, sehingga dapat ditemukan bangunan pecinan yang masih mempertahankan keasliannya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang diarahkan untuk mendeskripsikan dan mengintrerpretasikan suatu kondisi yang ada. Analisis yang digunakan dengan cara klasifikasi fasad pada elemen arsitektur pecinan melayu diantaranya tipe modul dimensi bangunan, kepemilikan dan fungsi,bentukan komponen fasad (atap, ventilasi, pintu, jendela, dinding, dan panggung). Temuan penelitian ini adalah fasad bangunan pecinan di Bagansiapiapi pada elemen bentukan fasad yang memiliki dominasi: 1) Komposisi modul dimensi inti (a) 1 lantai dengan fungsi rumah tinggal bermaterial kayu, 2) Bentuk atap pelana, bentukan jendela persegi panjang polos dan memiliki ornamen, bentuk pintu dengan dua daun memanjang ke bawah, bentukan jendela memanjang kebawah dengan penempatan komposisi seimbang kanan dan kiri, penyusunan dinding horizontal, penggunaan struktur panggung.
Chinatown architecture in Bagansiapiapi is a significant component of the Chinatown area as an identity with various facade forms influenced by local Malay culture. The growth and development of cities with economic orientation are often not in line with the understanding to maintain the image of the building so that it has the impact of district transformation which can eliminate the existence of Chinatown architecture that currently exists or intersects with the city's commercial centers. This can be seen in the changes in facade formation that occurred in the Bagansiapiapi Commercial Road area. The typology of the facade architecture of the Chinatown building is done with the aim of (1) Knowing the character of the shape of the facade of Chinatown facade, (2) Getting the dominant formation in each facade forming elements, so that Chinatown buildings can still be preserved. The method used is a qualitative method with a descriptive approach, which is directed at describing and interpreting an existing condition. The analysis used through classifying facades on architectural elements of Malay Chinatown includes module types of building dimensions, ownership, and functions, formed by facade components (roofs, vents, doors, windows, walls, and stages). The findings of this study are facades of Chinatown buildings in Bagansiapiapi on facade-shaped elements that have dominance: 1) Composition of modules in the core dimension (a) 1 floor with the function of residential houses with wood material, 2) Form of gable, rectangular plain windows and ornaments, the shape of the door with two leaves extends downward, the shape of the window extends downward with the placement of balanced composition right and left, arrangement of horizontal walls, use of the stage structure