Mitigasi Bencana Banjir Kawasan Wisata Berkelanjutan (Studi Kasus: Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat)
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v2i1.408 | |
Keywords: | genius loci field kesawan significance of historic buildings | |
Published | 2019-05-31 |
Abstract
Bukit Lawang dikenal dengan Tropical Rainforest Heritage of Sumatra merupakan kawasan konservasi alam Taman Nasional Gunung Leuser yang dilindungi oleh pemerintah dan UNESCO sebagai cagar Biosfer dan situs warisan dunia. Pada tahun 2003 Bukit Lawang mengalami bencana banjir bandang, dimana bencana tersebut menghilangkan 200 korban jiwa dan menghancurkan bangunan disekitarnya. Kawasan Bukit Lawang yang juga berfungsi sebagai tujuan wisata membutuhkan adanya perencanaan mitigasi yang tanggap bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan upaya-upaya mitigasi bencana banjir pada kawasan wisata Bukit Lawang sehingga dapat menjadi tujuan wisata yang berkelanjutan. Perencanaan upaya mitigasi bencana banjir menggunakan aspek mitigasi structural dan non stuktural. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif berdasarkan data hasil survey lapangan, kajian literature dan studi kasus sejenis. Hasil analisa menggambarkan tindakan mitigasi structural akan lebih efektif apabila disertai dengan mitigasi non structural. Kedua upaya mitigasi tersebut akan menjadikan kawasan Bukit Lawang sebagai tujuan wisata yang berkelanjutan.
Genius loci are the soul of the architecture of a building and the area that covers the form of space and time. The historical process traversed by buildings and regions is a part that forms the soul of the place. Genius loci reflect the manifestation of the uniqueness and character of a space. The Kesawan area is an essential part of the history of Medan's growth. Rows of historic buildings located in the Kesawan Region witnessed the process of the birth of Medan City and are still standing today. The presence of the Kesawan area with its soul has become part of the life of the people of Medan City. This study aims to examine genius loci in the Kesawan area. The method used is a qualitative method using secondary data. The analysis process is carried out by examining four aspects of the significance of the historic district, namely the historical elements, the educational aspects, the aspects of science, and the structural aspects of the building. The results of this study indicate that the Genius loci is in a significant area towards four aspects of the significance of historic buildings.