Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Penyebab Tingginya Moisture Terhadap Kualitas Crude Palm Oil Menggunakan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)

Authors
  • Mhd Aditya Rizqy Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T.Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 2022, Indonesia
  • Regina Christine Sembiring Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T.Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 2022, Indonesia
  • Herbert Erico Khoman Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T.Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 2022, Indonesia
  • Rashika Almeira Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T.Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 2022, Indonesia
  • Sarah Ramadhina Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T.Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 2022, Indonesia
Issue       Vol 8 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v8i1.2676
Keywords: CPO FMEA Moisture RPN Vacuum Dryer
Published 2025-07-28

Abstract

Crude Palm Oil (CPO) merupakan hasil utama industri kelapa sawit yang kualitasnya sangat bergantung pada kadar air (moisture). Kadar air yang tinggi dalam CPO dapat menurunkan kualitas produk secara signifikan, meningkatkan risiko oksidasi, mempercepat pertumbuhan mikroorganisme, serta mengurangi daya simpan dan nilai jual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab utama tingginya kadar air pada CPO dengan pendekatan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Data diperoleh melalui observasi langsung pada lini produksi, wawancara dengan operator, serta dokumentasi historis. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyebab dominan berasal dari kerusakan mesin vacuum dryer yang memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi yaitu 210. Selain itu, ditemukan faktor lain seperti rendahnya ketelitian operator dalam mengatur suhu dan tekanan, serta kualitas bahan baku (TBS) yang rendah akibat kontaminasi air hujan. Penelitian ini merekomendasikan tindakan korektif berupa pemeliharaan mesin secara berkala, pelatihan intensif bagi operator, serta evaluasi sistem penyortiran dan penyimpanan CPO untuk mencegah peningkatan kadar air. Pendekatan FMEA terbukti efektif dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan risiko yang berdampak pada mutu akhir CPO.

Crude Palm Oil (CPO) is the primary output of the palm oil industry, whose quality is highly dependent on its moisture content. Excessive moisture levels in CPO significantly degrade product quality, accelerate oxidation, encourage microbial growth, and reduce shelf life and market value. This study aims to analyze the root causes of high moisture in CPO using the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) method. Data were collected through field observations, interviews with production operators, and historical documentation. The analysis revealed that the primary contributor to high moisture is a malfunctioning vacuum dryer, which generated the highest Risk Priority Number (RPN) of 210. Other contributing factors include operator errors in setting temperature and pressure, and poor-quality fresh fruit bunches (FFB) due to rainwater contamination. This study proposes corrective actions such as routine vacuum dryer maintenance, targeted operator training, and improved raw material screening. The application of FMEA has proven to be effective in identifying and prioritizing risks that critically impact CPO quality and should be integrated into the company’s quality improvement program.