Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisa Biaya Operasional Kilang Tahu XYZ dalam Pengelolaan Persediaan dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Period Order Quantity (POQ)

Authors
  • Johannes Kevin Purba Departemen Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
  • Letno Noventa Gurusinga Departemen Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
  • Heru Ambrose Sinaga Departemen Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
Issue       Vol 8 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v8i1.2666
Keywords: Economic Order Quantity (EOQ) Period Order Quantity (POQ) pengelolaan persediaan biaya pemesanan biaya penyimpanan Kilang Tahu XYZ inventory management ordering costs holding costs
Published 2025-07-28

Abstract

Manajemen persediaan yang efektif sangat penting untuk mengoptimalkan biaya operasional dalam bisnis, terutama di sektor manufaktur dan distribusi. Salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk optimasi persediaan adalah model Economic Order Quantity (EOQ), yang bertujuan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Penelitian ini mengkaji penerapan metode EOQ pada Kilang Tahu XYZ, sebuah usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor produksi tahu, untuk mengevaluasi dampaknya terhadap pengurangan biaya operasional. Dengan menganalisis data historis mengenai permintaan dan biaya terkait, model EOQ menunjukkan pengurangan biaya total dibandingkan dengan praktik pemesanan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun metode EOQ menyarankan frekuensi pemesanan sebanyak empat kali per tahun, metode ini lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem pemesanan yang ada, yang membutuhkan 12 kali pemesanan per tahun, yang menghasilkan penghematan yang signifikan. Penelitian ini juga membandingkan metode EOQ dengan metode Periodic Order Quantity (POQ), yang menunjukkan bahwa POQ menawarkan biaya total yang lebih rendah. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap literatur manajemen rantai pasokan dengan mengkonfirmasi penerapan EOQ pada UKM dan menyoroti potensi penghematan biaya ketika digabungkan dengan peramalan permintaan yang akurat

Effective inventory management is crucial for optimizing operational costs in businesses, particularly in manufacturing and distribution settings. One of the most widely employed methods for inventory optimization is the Economic Order Quantity (EOQ) model, which aims to determine the optimal order quantity that minimizes the sum of ordering and holding costs. This study investigates the implementation of EOQ at Kilang Tahu XYZ, a small and medium-sized enterprise (SME) in the tofu production sector, to evaluate its impact on reducing operational costs. By analyzing historical data on demand and associated costs, the EOQ model demonstrated a reduction in total costs compared to the actual ordering practices. The results showed that while the EOQ method suggested a frequency of four orders per year, it was more economical than the company's existing ordering system, which required 12 orders annually, resulting in significant savings. The study also compares the EOQ method with the Periodic Order Quantity (POQ) method, finding that the latter offered the lowest total cost. These findings contribute to the literature on supply chain management by confirming the applicability of EOQ in SMEs and highlighting its cost-saving potential when combined with precise demand forecasting.