Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penerapan Metode Nigel Cross dalam Pembuatan Bug Club

Authors
  • Austin Lastio Sirait Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
  • Elisabeth Purba Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
  • Syah Amal Fadilah Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 8 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v8i1.2631
Keywords: Bug Club Nigel Cross Produk QFD Product
Published 2025-07-28

Abstract

Kegiatan pertanian menghadapi berbagai hambatan yang mengakibatkan penurunan hasil atau produktivitas pertanian. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah serangan hama yang merusak tanaman serta menghambat aktivitas pertanian. Upaya petani dalam mengusir hama di area persawahan masih dilakukan secara manual, yang dinilai kurang efektif dan tidak efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan mengembangkan sebuah produk pengusir hama otomatis yang diberi nama Bug Club. Perancangan produk merupakan kegiatan merancang bentuk, fungsi, dan karaktersitik teknis dari suatu produk secara detail yang bertujuan untuk memperoleh produk dengan hasil akhir yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna dan bersifat fungsional. Produk Bug Club dirancang untuk membantu dan mempermudah aktivitas petani dalam mengusir hama di sawah. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan nilai produk yang akan dirancang terhadap konsumen. Perancangan dan pengembangan produk Bug Club dengan metode Nigel Cross dilakukan dengan 7 langkah, yaitu langkah klarifikasi tujuan dengan metode objectives tree, langkah penetapan fungsi dengan metode function analysis dengan menggunakan black box, langkah penyusunan kebutuhan dengan metode performances specification, langkah penetapan karakteristik dengan metode quality function, langkah pembangkitan alternatif dengan metode morphological chart, langkah evaluasi alternatif dengan metode weighted objectives, dan langkah pengembangan rancangan dengan metode value engineering. Berdasarkan 7 langkah yang telah dilakukan diperoleh biaya perancangan produk Bug Club sebesar Rp603.000.

Agricultural activities face various obstacles that lead to a decline in yield or productivity. One of the main issues encountered is pest attacks that damage crops and disrupt farming operations. Farmers efforts to repel pests in rice fields are still carried out manually, which is considered ineffective and inefficient. The aim of this research is to design and develop an automatic pest repellnt product called Bug Club. Product design involves detailing the shape, function, and technical characteristics of a product to produce an outcome that meets user needs and preferences while remaining functional. This study also aims to identify the level of demand and perceived value of the product among consumers. The design and development process of the Bug Club product was carried out using the Nigel Cross method, which consists of 7 steps: the clarification of objectives using the objectives tree method, the function determination step using function analysis with a black box, the requirement structuring step using the quality function method, the generation of alternatives using the morphological chart method, the evaluation of alternatives using the weighted objectives method, and the design development step using the value engineering method. Based on the seven steps that have been carried out, the design cost for the Bug Club product is Rp603.000.