Perancangan Walkergy Menggunakan Metode Nigel Cross

Abstract

Sumber energi tak terbarukan seperti bahan bakar fosil masih secara luas dimanfaatkan hingga kini, terutama untuk pembangkitan listrik dari batu bara. Menurut Badan Pusat Statistik, cadangan batu bara Indonesia diprediksi akan habis dalam 60 tahun ke depan, bahkan bisa lebih cepat habis jika tingkat penggunaannya melebihi dari yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukannya energi terbarukan untuk menggantikan energi fosil. Salah satu metode yang paling mudah untuk memperoleh energi listrik terbarukan adalah dengan memanfaatkan prinsip piezoelektrik. Prinsip piezoelektrik adalah mengubah energi tekan menjadi energi listrik. Untuk menjawab permasalahan ini, kami merancang sebuah ubin piezoelektrik dengan nama Walkergy. Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan dan pengembangan produk Walkergy menggunakan metode Nigel Cross. Tahapan proses Nigel Cross meliputi clarifying objectives, establishing function, setting requirement, determining characteristics, generating alternatives, evaluating alternatives, dan improving details. Hasil akhir yang diperoleh adalah spesifikasi yang sesuai dengan keinginan konsumen yaitu dimensi panjang 30 cm, lebar 30 cm, tinggi 1 cm, warna ubin biru, jumlah sensor piezoelektrik sebanyak 10 buah, tinggi pegas 3 cm, ketahanan pegas maksimal 100 kg, terbuat dari campuran semen putih dan limbah plastik, dilengkapi baterai sebagai media penyimpanan energi listrik cadangan yang dihasilkan ubin, serta dilengkapi dengan sensor piezoelektrik untuk menghasilkan energi listrik dengan harga Rp478.000,00.

Non-renewable energy sources such as fossil fuels are still widely utilized today, especially for electricity generation from coal. Based on the Central Bureau of Statistics, Indonesia's coal reserves are predicted to run out in the next 60 years, and could even run out sooner if the rate of use exceeds what has been set. Thus, renewable energy is required to substitute fossil energy.. One of the easiest methods to obtain renewable electrical energy is by utilizing the piezoelectric principle. The piezoelectric principle is to convert compressive energy into electrical energy. To answer this problem, we designed a piezoelectric tile named Walkergy. In this research, the design and development of Walkergy products were conducted using the Nigel Cross method.. The steps of the Nigel Cross process clarifying objectives, establishing function, setting requirement, determining characteristics, generating alternatives, evaluating alternatives, and improving details. The final outcomes achieved are specifications that match consumer expectations, namely the size of 30 cm long, 30 cm wide, 1 cm high, blue tile color, number of piezoelectric sensors as many as 10 pieces, 3 cm spring height, maximum spring resistance of 100 kg, made of a mixture of white cement and plastic waste, equipped with a battery as a storage medium for backup electrical energy generated by tiles, and equipped with piezoelectric sensors to generate electrical energy at a price of Rp478,000.00.