Perancangan EcoDentCare dengan Metode Nigel Cross

Abstract

Kurangnya kesadaran menjaga kesehatan gigi sejak dini pada anak meningkatkan risiko kerusakan gigi seperti karies, oleh sebab itu diperlukan inovasi produk yang efektif dan sesuai kebutuhan pasar. Penelitian ini merancang EcoDentCare, yaitu sikat gigi dengan ekstrak siwak dan water flosser, menggunakan metode Nigel Cross yang mencakup tahapan klarifikasi tujuan, penetapan fungsi, penyusunan kebutuhan, penentuan karakteristik, pembangkitan alternatif, evaluasi alternatif, dan perbaikan desain. Metode ini diintegrasikan dengan Quality Function Deployment (QFD) untuk mengonversi kebutuhan konsumen ke spesifikasi teknis serta rekayasa nilai (value engineering) guna optimasi biaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa EcoDentCare memiliki luas gap 0,7698, lebih unggul dibanding alternatif lain (1,2154), dengan atribut kunci yang sudah disesuiakan dengan permintaan pasar seperti ukuran kepala sikat kecil (1,5 cm), bahan bulu nylon, dan pegangan empuk. Penerapan rekayasa nilai berhasil menurunkan biaya produksi Rp 169.000 melalui optimasi material seperti pemendekan selang dan kabel, tanpa mengurangi kualitas produk. Penelitian ini membuktikan bahwa metode Nigel Cross mampu menyelaraskan proses desain dengan kebutuhan pasar melalui pendekatan terstruktur dan kolaboratif, sekaligus memastikan keterkaitan antara aspek teknis dan preferensi pengguna. Keberhasilan EcoDentCare sebagai produk ergonomis, ramah lingkungan, dan ekonomis tidak hanya menawarkan solusi inovatif untuk kesehatan gigi anak, tetapi juga menegaskan relevansi metodologi Nigel Cross dalam menciptakan desain berkelanjutan yang berorientasi pada kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Untuk penelitian selanjutnya, uji prototipe dan validasi pengguna dapat dilakukan guna meningkatkan keandalan produk.

The lack of early awareness in maintaining children's dental health increases the risk of tooth damage, such as cavities. Therefore, an effective and market-oriented product innovation is needed. This study designs EcoDentCare, a toothbrush incorporating siwak extract and a water flosser, using the Nigel Cross method. This method includes the stages of goal clarification, function definition, requirement formulation, characteristic determination, alternative generation, alternative evaluation, and design improvement. It is integrated with the Quality Function Deployment (QFD) method to translate consumer needs into technical specifications, as well as value engineering for cost optimization. The analysis results show that EcoDentCare has a gap score of 0.7698, which is superior compared to other alternatives (1.2154), with key attributes aligned with market demands—such as a small brush head (1.5 cm), nylon bristles, and a soft grip handle. The application of value engineering successfully reduced production costs by Rp169,000 through material optimization, such as shortening the hose and cable, without compromising product quality. This study demonstrates that the Nigel Cross method effectively aligns the design process with market needs through a structured and collaborative approach, while also ensuring the connection between technical aspects and user preferences. The success of EcoDentCare as an ergonomic, eco-friendly, and economical product not only provides an innovative solution for children's dental health but also affirms the relevance of the Nigel Cross methodology in creating sustainable, need-oriented designs. Future research may include prototype testing and user validation to further enhance product reliability.