Penerapan Metode Nigel Cross dalam Perancangan Produk Energy Saving Power Plant

Abstract

Energi listrik memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, menjadi pilar utama dalam sektor-sektor vital seperti rumah tangga, pertanian, publik, dan industri. Meskipun pemerintah telah meningkatkan upaya pembangunan infrastruktur listrik, tantangan besar masih dihadapi, terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia sering kali mengalami keterbatasan akses dan distribusi energi listrik. Padahal, Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber energi terbarukan, khususnya energi matahari dan air. Namun, pemanfaatan potensi ini masih belum optimal, dengan hanya sekitar 12% dari total potensi energi terbarukan yang digunakan oleh PLN pada tahun 2017. Dalam konteks ini, Energy Saving Power Plant diusulkan sebagai inovasi untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode perancangan Nigel Cross yang mencakup tujuh langkah dalam proses perancangan, mulai dari identifikasi masalah, analisis kebutuhan, hingga rincian perbaikan produk. Pada penentuan fungsi dihasilkan sub-fungsi pembuatan bagian dalam, pembuatan kelistrikan, fungsi tambahan, dan fungsi finishing produk. Pada penyusunan kebutuhan diperoleh nilai W sebanyak 8 dan nilai D sebanyak 2. Tahap evaluasi alternatif menunjukkan bahwa alternatif grup VIIIC lebih stabil daripada alternatif 1. Tahap improving details menunjukkan penurunan nilai pembuatan produk dari harga Rp 458.400 menjadi Rp 447.300.

Electricity plays an important role in human life, becoming a major pillar in vital sectors such as households, agriculture, the public, and industry. Although the government has stepped up efforts to build electricity infrastructure, major challenges remain, especially in remote areas of Indonesia often experiencing restrictions on access and distribution of electricity. Indeed, Indonesia has great potential in exploiting renewable energy sources, especially solar and water energy. However, exploitation of this potential is still not optimal, with only about 12% of the total renewables potential used by PLN in 2017. In this context, the Energy Saving Power Plant is proposed as an innovation to exploit the potential of renewable energy. The research uses the Nigel Cross design methodology that covers seven steps in the design process, ranging from problem identification, needs analysis, to product repair details. At the determination of functions are produced sub-functions manufacture of internal parts, electrical manufacturing, additional functions, and finishing functions of the product. At the preparation of needs are obtained values of W of 8 and D of 2. The stage of alternative evaluation indicates that the VIIIC group alternative is more stable than the first stage of improving details indicates a decrease in the value of the manufacture of the product from the price of Rp. 458.400 to Rp. 447.300.