Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penerapan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk Mengurangi Kadar FFA pada Produksi CPO di PT. XYZ

Authors
  • Febrian D. C. Simanjuntak Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20222, Indonesia
  • Imelda Simanjuntak Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20222, Indonesia
  • Monica R. Simanjuntak Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20222, Indonesia
  • Elias C. Purba Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20222, Indonesia
  • Rendi R. Dolok Saribu Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20222, Indonesia
Issue       Vol 8 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v8i1.2581
Keywords: FMEA Keandalan Kualitas Produk Product Reliability Quality
Published 2025-07-28

Abstract

Kepuasan pelanggan merupakan aspek krusial yang menjadi salah satu sasaran perusahaan, sehingga diperlukan pengendalian mutu (quality control). Pengendalian kualitas merupakan sebuah aktivitas yang dilaksanakan untuk memastikan apakah kebijakan dalam mengatur mutu produk atau layanan telah sesuai dengan standar-standar yang ditetapkan. Salah satu teknik dalam pengendalian mutu adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). FMEA diterapkan untuk menganalisis nilai kegagalan atau kesalahan dalam proses produksi, serta memberikan rekomendasi terbaik untuk mencegah kegagalan atau kesalahan tersebut dengan mempertimbangkan nilai severity, occurrence, detection, dan perhitungan Risk Priority Number. PT. XYZ melakukan pengendalian kualitas dengan fokus nilai kadar Free Fatty Acid (FFA) pada produksi CPO. Didapatkan nilai RPN tertinggi terdapat pada faktor bahan baku yaitu senilai 301, sehingga dibutuhkan usulan penanganan yaitu dilakukan pelatihan atau sosialisasi tentang pemilihan TBS berkualitas, dan menyimpan TBS di tempat yang kering dan tertutup.

Customer satisfaction is a crucial aspect that is one of the company's goals, so quality control is necessary. Quality control is an activity carried out to ensure that policies governing product or service quality align with established standards. One technique in quality control is Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). FMEA is applied to analyze the likelihood of failure or errors in the production process and provide the best recommendations to prevent such failures or errors by considering severity, occurrence, detection, and the calculation of the Risk Priority Number (RPN). PT. XYZ conducts quality control with a focus on the Free Fatty Acid (FFA) content in CPO production. The highest RPN value was found in the raw material factor, which was 301, so a proposed solution is to conduct training or socialization on the selection of high-quality TBS and to store TBS in a dry and closed place.