Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penerapan Metode Nigel Cross dalam Perancangan Produk Portable Hot Tumbler

Authors
  • Rafa Maritza Tabina Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
  • Chairunnisa Andaristi Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
  • Inka Grace Pasaribu Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
  • Sandy Virgo Pramulya Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
  • Ahmad Al Ghozi Program Studi Bisnis, Universitas Sakarya, ,Sakarya 54050, Turkiye
Issue       Vol 8 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v8i1.2570
Keywords: Portable Hot Tumbler Nigel Cross Perancangan Produk Product Design
Published 2025-07-28

Abstract

Portable Hot Tumbler merupakan produk berbentuk tumbler yang dirancang untuk memanaskan air menggunakan baterai dan panel surya. Produk ini ditujukan bagi pengguna yang melakukan perjalanan jauh dan kesulitan memperoleh air hangat dalam kondisi suhu dingin, khususnya saat berada di dalam transportasi. Perancangan produk dilakukan dengan metode Nigel Cross yang terdiri dari tujuh tahap. Dimulai dari klarifikasi tujuan yang menghasilkan objective tree, dilanjutkan dengan penetapan fungsi menggunakan pendekatan black box, serta identifikasi kebutuhan dan karakteristik desain berdasarkan tingkat kesulitan. Pada tahap pembangkitan dan evaluasi alternatif, dihasilkan tiga opsi desain, dengan satu alternatif terbukti lebih stabil. Tahap akhir menunjukkan efisiensi biaya produksi, dari Rp 488.000 menjadi Rp 412.000.

The Portable Hot Tumbler is a tumbler-shaped product designed to heat water using a battery and solar panel. It is intended for long-distance travelers who have limited access to warm water, especially in cold environments during transit. The product was developed using Nigel Cross’s design method, which includes seven stages. The process began with goal clarification, resulting in an objective tree, followed by function definition using a black box approach, as well as the identification of user needs and design characteristics based on difficulty level. During the alternative generation and evaluation stages, three design options were produced, with one alternative proving to be more stable. The final stage demonstrated cost efficiency, reducing production costs from Rp 488,000 to Rp 412,000.