Perancangan Electric Bamboo Toothbrush Menggunakan Metode Nigel Cross

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena terdapat masalah yang timbul pada pengguna kawat gigi yang kesulitan dalam membersihkan gigi karena kotoran atau bekas makanan terperangkap di sekitar bracket kawat gigi. Masalah dalam penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan metode Nigel Cross, guna meningkatkan penggunaan sikat gigi elektrik oleh konsumen yang mengalami masalah tersebut. Metode Nigel Cross terdiri dari 7 langkah, yaitu: pertama, klarifikasi tujuan dengan menggunakan metode objective trees, penetapan fungsi dengan menggunakan sistem input-output melalui metode black box, kemudian penyusunan kebutuhan dengan dilakukan perbandingan hasil penetapan atribut berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan, kemudian karakteristik produk ditetapkan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan mengubah sub-solusi menjadi solusi final melalui dua tahap utama, pembangkitan alternatif menggunakan Morphological Chart untuk menciptakan berbagai opsi, dilanjutkan dengan evaluasi alternatif melalui analisis kembali setiap pilihan agar dapat menentukan alternatif terbaik yang paling efektif dan sesuai. Langkah terakhir adalah Improving Details dengan menggunakan rekayasa nilai, yang merupakan langkah akhir dalam tahapan pembuatan dengan tujuan menaikkan manfaat produk untuk pemakai dan menghemat anggaran yang diperlukan bagi pembuat.

This research was conducted due to an issue faced by braces users who have difficulty cleaning their teeth because food particles or debris get trapped around the braces' brackets. The problem in this study is addressed using the Nigel Cross method, aimed at increasing the use of electric toothbrushes among consumers facing this issue. The Nigel Cross method consists of 7 steps: first, clarifying objectives using the objective trees method, setting functions using an input-output system through the black box method, followed by determining needs by comparing the results of attribute setting based on the questionnaire data collected. Then, product characteristics are determined using the Quality Function Deployment (QFD) method. The process continues by transforming sub-solutions into the final solution through two main stages: generating alternatives using the Morphological Chart to create various options, followed by evaluating alternatives through reanalyzing each choice to identify the best and most effective alternative. The final step is Improving Details using value engineering, which is the final stage in the design process aimed at enhancing the product's value for consumers while reducing costs for producers.