Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penjadwalan Produksi Mixer Mainan dengan Master Production Schedule (MPS)

Authors
  • Heru Ambrose Sinaga Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
  • Amelia Hafsah Hutagalung Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
  • Praja Dinata S Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
  • Simon Rioland S Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
  • Ari Pradana Magister Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T Mansyur No. 9 Padang Bulan Medan 20222, Indonesia
Issue       Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2333
Keywords: Jadwal Induk Produksi Penjadwalan Produksi Perencanaan Agregat Rough-Cut Capacity Planning Master Production Schedule Production Scheduling Aggregate Planning
Published 2024-10-22

Abstract

Pengawasan dan perencanaan produksi merupakan perencanaan serta pengendalian bahan yang keluar dan masuk sistem yang dilakukan agar dapat tercapai suatu tujuan. Dalam konteks pengawasan serta perencanaan produksi, pengaturan produksi menjadi aspek yang krusial. Pengaturan produksi bertugas mengatur waktu dalam proses produksi dan memainkan peran signifikan dalam pengambilan keputusan terkait koordinasi waktu dalam kegiatan produksi. PT. XYZ adalah perusahaan memproduksi mainan mixer di mana terjadi permasalahan keterlambatan produksi dikarenakan kurangnya jadwal produksi mainan gajah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Master Production Schedule (MPS) agar dapat menjadwalkan produksi mixer mainan dan diverifikasi dengan menggunakan Rough-Cut Capacity Planning (RCCP). Langkah dalam penelitian dimulai dari pengumpulan data, kemudian dilanjutkan dengan perencanaan agregat dengan perhitungan biaya dan jumlah tenaga kerja, pembuatan Material Requirement Planning berdasarkan perencanaan agregat, dan memverifikasi hasil Master Production Schedule dengan menggunakan RCCP untuk memperoleh informasi mengenai daya tampung yang diperlukan, apakah dapat tercukupi dengan kapasitas yang tersedia. MPS adalah suatu progress yang menguraikan secara rinici tentang bentukan sistem yang nantinya diproduksi termasuk jumlahnya, jangka waktu produksi, dan spesifikasi unit yang didistribusikan. RCCP digunakan untuk melakuakn kalkulasi keperluan daya tampung secara kasar dan melakukan perbandingan dengan daya tampung yang ada. Hasil MPS diuji dengan RCCP dan menunjukkan semua work center adalah non-drum yang berarti daya tampung yang diperlukan dapat dipenuhi sesuai daya tampung yang ada.

Production supervision and planning is the planning and control of materials leaving and entering the system carried out in order to achieve a goal. In the context of production supervision and planning, production organization is a crucial aspect. Production organization is in charge of managing time in the production process and plays a significant role in decision-making regarding time coordination in production activities. PT XYZ is a company producing mixer toys where there is a problem of production delays due to the lack of an elephant toy production schedule. The purpose of this study is to Master Production Schedule (MPS) in order to schedule the production of toy mixers and verified using Rough- Cut Capacity Planning. The steps in the study began with data collection, then continued with aggregate planning with cost and labor calculations, making Material Requirement Planning based on aggregate planning and verify the results of the Master Production Schedule using RCCP to obtain information about the required capacity, whether it can be fulfilled with the available capacity. MPS is a progress that describes in detail the formation of the system that will be produced including the quantity, production period, and specifications of the units distributed. RCCP is used to roughly calculate capacity requirements and make comparisons with existing capacity. The MPS results were tested with RCCP and showed that all work centers are non-drum, which means that the required capacity can be met within the existing capacity.