Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Penerapan Metode Kaizen 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) pada PT XYZ

Authors
  • Azrani Saragih Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan, Medan, Indonesia
  • Adeliani Kembaren Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan, Medan, Indonesia
  • Amalia R. Tarigan Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan, Medan, Indonesia
  • Bagas Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan, Medan, Indonesia
  • Sella Sembiring Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan, Medan, Indonesia
Issue       Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2317
Keywords: Kaizen 5S Fishbone Force Field Analysis
Published 2024-10-22

Abstract

Konsep 5S yaitu pendekatan untuk mengatur lingkungan kerja agar menjadi tempat kerja yang efektif, efisien, dan produktif. PT XYZ merupakan salah satu pabrik pengolahan kelapa sawit dengan output Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Stasiun kerja proses produksi pada perusahaan ini berjumlah 6 stasiun, yaitu Stasiun Penerimaan Buah, Stasiun Perebusan (Sterilizer), Stasiun Stripper, Stasiun Press, Stasiun Clarification, dan Stasiun Kernelery. Pada pabrik ini, banyak ditemui beberapa kondisi lingkungan yang tidak bersih dan tidak terawat serta peletakan benda yang tidak teratur sehingga mengakibatkan pemborosan tenaga dan waktu dalam proses produksi bahkan berisiko pada kecelakaan kerja. Penelitian ini memanfaatkan data primer yang dikumpulkan pada bulan Juni-Juli 2023 dengan melakukan observasi langsung di pabrik pengolahan kelapa sawit. Masalah yang ada diidentifikasi menggunakan metode fishbone diagram. Metode fishbone diagram terdiri dari identifikasi dan menjelaskan kemungkinan penyebab efek tertentu serta mengisolasi akar penyebab tersebut. Setelah mengidentifikasi penyebab masalah tersebut, selanjutnya akan diterapkan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan checklist 5S didapat nilai 58%, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan 5S pada PT XYZ sudah cukup baik dan hanya memerlukan beberapa perbaikan dan penguatan pada bagian-bagian yang kurang baik. Berdasarkan analisis menggunakan Force Field Analysis (FFA), didapat bahwa nilai faktor pendukung lebih kuat dari faktor penghambat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perubahan dapat dilanjutkan.

The 5S concept is an approach to managing the work environment so that it becomes an effective, efficient and productive workplace. PT XYZ is a palm oil processing factory with Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel (PK) output. There are 6 production process work stations in this company, namely Fruit Receiving Station, Sterilizer Station, Stripper Station, Press Station, Clarification Station and Kernelery Station. In this factory, there are many unclean and poorly maintained environmental conditions as well as irregular placement of objects, resulting in a waste of energy and time in the production process and even a risk of work accidents. This research utilizes primary data collected in June-July 2023 by conducting direct observations at palm oil processing factories. Existing problems are identified using the fishbone diagram method. The fishbone diagram method consists of identifying and explaining the possible causes of a particular effect as well as isolating the root cause. After identifying the cause of the problem, the 5S method (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) will be applied. Based on the results of calculations using the 5S checklist, a value of 58% was obtained, it can be concluded that the implementation of 5S at PT Based on analysis using Force Field Analysis (FFA), it was found that the value of the supporting factors was stronger than the inhibiting factors. Therefore, it can be concluded that the changes can continue.