Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Usulan Perbaikan Keseimbangan Lini Produksi Stasiun Pembuatan Ragum untuk Meningkatkan Lini Produksi dengan Menggunakan Metode Region Approach dan Moodie Young

Authors
  • Laras Astuningyas Agata Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
  • Andy Pradyva Silalahi Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
  • Agnes Pebina Ginting Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2304
Keywords: Line Balancing Region Approach Moodie Young Efisiensi Ragum Efficiency Vise
Published 2024-10-22

Abstract

Efisiensi dalam lini produksi adalah tujuan utama bagi perusahaan manufaktur untuk mencapai keberhasilan operasional. Salah satu metode untuk mencapai tujuan ini adalah line balancing, yang menyeimbangkan beban kerja pada setiap stasiun kerja. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan ke setiap stasiun kerja berdasarkan parameter-parameter yang ada. Metode Region Approach digunakan dengan membentuk Precedence Diagram, yang menentukan urutan stasiun kerja dari waktu operasi terbesar hingga terkecil. Sementara itu, metode Moodie Young juga menggunakan Precedence Diagram untuk membuat matriks P dan F, kemudian menempatkan elemen kerja pada stasiun kerja secara berurutan di jalur produksi sesuai aturan. Metode Moodie Young melibatkan dua fase, di mana fase kedua memperbaiki distribusi idle time di setiap workcenter melalui mekanisme jual dan transfer elemen tiap stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Moodie Young memberikan perbaikan yang lebih signifikan dalam keseimbangan lini dibandingkan dengan metode Region Approach. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan dan menjadi referensi dalam strategi perbaikan lini produksi, khususnya bagi perusahaan manufaktur. Dengan memperbaiki keseimbangan lini, perusahaan akan meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan output produksi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pedoman bagi akademisi dalam pembelajaran tentang keseimbangan lini produksi dan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan strategi perbaikan untuk mencapai tujuan operasional yang optimal.

Efficiency in production lines is a primary goal for manufacturing companies to achieve operational success. One method to reach this goal is line balancing, which involves equalizing the workload at each workstation. This research aims to enhance efficiency by balancing the workload allocated to each workstation based on existing parameters. The Region Approach method is used by forming a Precedence Diagram, which determines the sequence of workstations from the largest to the smallest operation time. Meanwhile, the Moodie Young method also utilizes the Precedence Diagram to create P and F matrices, then places work elements sequentially in the production line according to the rules. The Moodie Young method involves two phases, with the second phase improving the distribution of idle time at each work center through a mechanism of selling and transferring elements between stations. The research results show that the Moodie Young method provides more significant improvements in line balance compared to the Region Approach. This study is expected to offer guidance and serve as a reference in line production improvement strategies, especially for manufacturing companies. By improving line balance, companies will increase production efficiency, reduce cycle time, and boost production output. The findings of this research are also hoped to serve as a guide for academics in learning about line balancing and for companies in implementing improvement strategies to achieve optimal operational goals.