Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Upaya Mengurangi Cacat Pakan Rapat pada Kain Grey Hasil Proses Pertenunan untuk Meningkatkan Grade Kain dengan Metode PDCA di PT X

Authors
  • Siti Rohmah Program Studi Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung, Jalan Jakarta No. 31 Bandung, Indonesia
  • Sarah Syahidatul Fitria Program Studi Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung, Jalan Jakarta No. 31 Bandung, Indonesia
  • Kuswinarti Program Studi Produksi Garmen, Politeknik STTT Bandung, Jalan Jakarata No. 31 Bandung, Indonesia
Issue       Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2280
Keywords: Cacat Pakan Rapat Grade PDCA Kain Filling Bar Fabric
Published 2024-10-22

Abstract

Permasalahan yang terjadi di PT X adalah jumlah cacat pakan rapat pada kain grey yang melebihi target yaitu sebesar 4,68% dari target maksimal 3%. Jumlah cacat tersebut tentunya akan mempengaruhi persentase grade A yang dihasilkan. Cacat pakan rapat adalah cacat yang disebabkan karena jarak antar benang pakan terlalu rapat sehingga terbentuk garis ke arah lebar kain. Cacat pakan rapat tebentuk ketika ujung kain memiliki jarak yang terlalu dekat dengan sisir tenun sehingga menyebabkan jarak antar benang pakan berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan jumlah cacat pakan rapat pada kain grey dengan metode Plan, Do, Check, dan Action (PDCA). Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung di lapangan untuk mengetahui jumlah cacat serta penyebab terjadinya cacat pakan rapat. Teknik pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah perbaikan terhadap penyebab cacat pakan rapat yang diperoleh dari bagian inspecting. Adapun langkah penanganan cacat pakan rapat yang dilakukan adalah plan yaitu mengumpulkan data, membuat diagram pareto dan fishbone diangram untuk mengetahui penyebab cacat. Do yaitu melaksanamkan langkah perbaikan berdasarkan hasil analisa penyebab cacat. Check yaitu mengevaluasi hasil perbaikan yang dilakukan. Terakhir action yaitu mementukan apakah langkah perbaikan yang diterapkan berhasil atau tidak. Hasil penelitian menyimpulkan terjadi penurunan jumlah cacat pakan rapat sehingga sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu dari 4,68% turun menjadi 2,55%. Turunnya jumlah cacat pakan rapat stelah dilakukan perbaikan menyebabkan persentase grade A menjadi meningkat dari 70,94% menjadi 77,67%. Dengan demikian dapat dikatakan metode PDCA ini berhasil dan dapat dilakukan untuk pekerjaan selanjutnya dengan membuat draft standar dan instruksi kerja yang baru.

The problem that occurred at PT Xi was the number of filling bars on gray cloth which exceeded the target, namely 4.68% of the maximum target of 3%. The number of defects will of course affect the percentage of grade A produced. Filling bars are a defect caused by the distance between the weft threads being too tight, resulting in lines forming towards the width of the fabric. Filling bars are formed when the ends of the fabric are too close to the weaving comb, causing the distance between the weft threads to decrease. The aim of this research is to reduce the number of filling bars on gray fabric using the Plan, Do, Check and Action (PDCA) method. The research was carried out by making direct observations in the field to determine the number of defects and the causes of filling bars. Data collection techniques were carried out before and after repairs to the causes of filling bars obtained from the inspection section. The steps to handle filling bars are planned, namely collecting data, making Pareto diagrams and fishbone diagrams to find out the causes of defects. Do is carrying out corrective steps based on the results of analysis of the causes of defects. Check is evaluating the results of the improvements made. The final action is to determine whether the corrective steps implemented were successful or not. The results of the research concluded that there had been a decrease in the number of filling bars so that it complied with the established standards, namely from 4.68% down to 2.55%. The decrease in the number of filling bars after repairs were carried out caused the grade A percentage to increase from 70.94% to 77.67%. Thus, it can be said that the PDCA method is successful and can be used for further work by drafting new standards and work instructions.