Optimasi Fasilitas Loker Otomatis dengan Model Set Covering
Authors | ||
Issue | Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2024 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2279 | |
Keywords: | E-Commerce Self-Pick-Up Loker Otomatis Set Covering Model Automated Lockers | |
Published | 2024-10-22 |
Abstract
E-commerce telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia, terutama dengan pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kota Yogyakarta, dengan populasi yang aktif secara digital, menampilkan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan e-commerce. Namun, masalah seperti keterlambatan pengiriman dan kerusakan paket seringkali menurunkan kepuasan pelanggan. Inisiatif self-pick-up, di mana pelanggan dapat mengambil barang mereka sendiri, telah terbukti menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi masalah ini, seperti yang telah diterapkan di Taiwan. Namun pada penelitian ini loker otomatis menjadi inisiatif solusi untuk dibangun, loker otomatis dipilih karena loker otomatis mampu beroperasi 24 jam dan dapat memberikan instruksi yang jelas dalam pengoperasiannya sehingga pengguna dapat menggunakannya dengan mudah, studi ini bertujuan untuk mengoptimalkan lokasi fasilitas loker otomatis di Kota Yogyakarta. Lokasi yang dipilih adalah minimarket area Umbulharjo yang di bentuk menjadi 11 set cover yang akan menjadi set cover apabila jarak antar minimarket tidak lebih dari 1,5 km, dengan tujuan minimasi biaya pembangunanan loker otomatis, selain itu kapasitas loker yang dapat ditempatkan di lokasi memiliki kapasitas yang berbeda dengan mempertimbangkan kebutuhan permintaan di Kecamatan Umbulharjo. Dengan menggunakan pendekatan Set Covering Model, kami dapat mengidentifikasi lokasi yang strategis untuk membangun fasilitas loker otomatis dari 11 lokasi potensial yang dipilih secara acak dari wilayah Umbulharjo. Berdasarkan perhitungan optimasi menggunakan software AMPL dengan solver Gurobi 9.5.2 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 lokasi optimal saat permintaan tinggi dan 4 lokasi saat permintaan rendah yang dapat memenuhi kebutuhan permintaan di wilayah Umbulharjo. Diharapkan hasil ini dapat menjadi panduan bagi pihak terkait dalam mengembangkan infrastruktur logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan di Kota Yogyakarta.
E-commerce has become an important part of daily life for people in Indonesia, especially with its rapid growth in recent years. The city of Yogyakarta, with its digitally active population, has shown significant growth in e-commerce usage. However, issues such as delivery delays and package damage often reduce customer satisfaction. The self-pick-up initiative, where customers can collect their own items, has proven to be an effective solution to these problems, as demonstrated in Taiwan. However, in this study, automated lockers are proposed as a solution. Automated lockers are chosen because they can operate 24 hours a day and provide clear instructions for easy use. This study aims to optimize the location of automated locker facilities in Yogyakarta. The selected locations are minimarkets in the Umbulharjo area, which are formed into 11 set covers if the distance between minimarkets is no more than 1.5 km. The objective is to minimize the cost of building automated lockers, considering the varying capacities of lockers needed to meet demand in the Umbulharjo District. By using the Set Covering Model approach, we can identify strategic locations for building automated locker facilities from the 11 randomly selected potential locations in the Umbulharjo area. Based on optimization calculations using the AMPL software with the Gurobi 9.5.2 solver, the results of this study show 9 optimal locations for high demand and 4 locations for low demand that can meet the demand in the Umbulharjo area. It is hoped that these results can guide stakeholders in developing more efficient and sustainable logistics infrastructure in Yogyakarta.