Metode Nigel Cross: Perancangan Produk Bantal Duduk Relaksasi dengan Alat Pijat Penggetar dan Heat Pack
Authors | ||
Issue | Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2024 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2226 | |
Keywords: | Bantal Duduk Nigel Cross QFD Relaksasi Relaxation Sitting Pillow | |
Published | 2024-10-22 |
Abstract
Proses penuaan menyebabkan berbagai gangguan pada fungsi organ orang tua, termasuk gangguan penglihatan, penurunan fungsi sel saraf, serta disfungsi pada sistem muskuloskeletal, yang dapat mengakibatkan masalah seperti nyeri otot atau myalgia. Nyeri otot sering terjadi pada orang tua tanpa pengobatan yang efektif. Sebagai solusi, penulis mengembangkan solusi baru dengan menambahkan alat pemijat dan penghangat pada alas duduk. Proses perancangan produk ini menggunakan metode Nigel Cross, yang merupakan gabungan dari desain produk dan strategi pemasaran berbasis logika. Tahapan awal dalam metode ini melibatkan pembuatan dan penyebaran kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menguraikan situasi yang kompleks dan tidak terstruktur menjadi bagian-bagiannya, menyusun berbagai variabel sesuai dengan hierarkinya, serta menyintesis pertimbangan-pertimbangan tersebut untuk menentukan variabel mana yang memiliki dampak terbesar pada hasil situasi.Hasil akhir yang didapatkan pada klasifikasi tujuan terdapat 3 level. Pada tahap penetapan fungsi, didapatkan 3 sub fungsi. Tahap penyusunan kebutuhan didapat 8 wish dan 2 demand pada atribut produk. Penetapan karakteristik didapatkan 7 karakteristik teknik. Pembangkitan alternatif terdapat 3 alternatif yang dapat dipilih sebagai alternatif. Pada evaluasi alternatif, terpilih yaitu alternatif kelompok IV. Tahap terakhir yaitu pengembangan rancangan diperoleh harga total komponen yaitu sebesar Rp374.000.
The aging process leads to various impairments in the organ functions of the elderly, including vision impairment, declining nerve cell function, and musculoskeletal system dysfunction, which can result in issues such as muscle pain or myalgia. Muscle pain often occurs in the elderly without effective treatment. As a solution, the author developed a new solution by adding a massager and heater to the seat cushion. This product design process uses the Nigel Cross method, which combines product design and logic-based marketing strategies. The initial stages of this method involve creating and distributing Analytical Hierarchy Process (AHP) questionnaires to break down complex and unstructured situations into their components, organizing various variables according to their hierarchy, and synthesizing these considerations to determine which variables have the greatest impact on the situation's outcome. The final classification of objectives resulted in three levels. In the function determination stage, three sub-functions were identified. In the requirement development stage, eight wishes and two demands were identified for product attributes. Seven technical characteristics were identified in the characteristic determination stage. Three alternatives were generated in the alternative generation stage, with alternative group IV being selected in the alternative evaluation stage. In the final stage, the total component cost was determined to be Rp374,000.