Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Usulan Perbaikan Keseimbangan Lini Stasiun Pembuatan Ragum untuk Meningkatkan Effisiensi Lini Produksi dengan Menggunakan Perbandingan Metode J-Wagon dan Largest Candidate Rule

Authors
  • Christian Herlim Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
  • Cicilia Sihombing Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
  • Rachel Angel Purba Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
  • Jessica Ginting Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
  • Pieter Evandi Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansyur No. 9, Padang Bulan,Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2221
Keywords: Line Balancing Metode Parameter Perbaikan Methods Improvement
Published 2024-10-22

Abstract

Efisiensi dalam lini produksi menjadi kunci penting bagi keberhasilan operasional suatu perusahaan manufaktur. Line balancing merupakan strategi yang penting dalam industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi produksi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menaikkan tingkat efisiensi terhadap lini produksi pada stasiun pembuatan ragum dengan memperbaiki keseimbangan lini dengan menganalisis konsep dan teknik line balancing serta mengidentifikasi parameter-parameter yang terdapat di dalamnya. Metode J-Wagon mengutamakan item pekerjaan yang memiliki jumlah item pekerjaan terbanyak dan menempatkannya pada workstation terlebih dahulu, kemudian disusul item pekerjaan lain yang item pekerjaannya lebih sedikit sedangkan Metode Largest Candidate Rule mengutamakan item pekerjaan yang memiliki jumlah item pekerjaan terbanyak dan menempatkannya pada workstation terlebih dahulu, kemudian disusul item pekerjaan lain yang item pekerjaannya lebih sedikit. Hasil studi menjelaskan bahwa pendekatan LCR secara konsisten memberikan perbaikan yang lebih signifikan dalam keseimbangan lini dibandingkan dengan metode J-Wagon. Diharapkan penelitian ini akan memberikan bantuan yang besar dalam pengembangan strategi perbaikan keseimbangan lini produksi, khususnya dalam konteks industri manufaktur. Dengan memperbaiki keseimbangan lini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan output secara keseluruhan. Perusahaan dapat menggunakan temuan penelitian ini sebagai pedoman dalam mengimplementasikan strategi perbaikan yang efektif guna mencapai tujuan operasional yang optimal.

Efficiency in the production line is an important key to the operational success of a manufacturing company. Line balancing is an important strategy in the manufacturing industry to improve production efficiency. Through an analysis of the theory and practice of line balancing as well as the identification of its parameters, this study seeks to improve the line balance and raise the efficiency level of the production line at the vise manufacturing station. The J-Wagon method gives priority to the work item that has the highest number of work items and places it on the workstation first, then followed by other work items with fewer work items while the Largest Candidate Rule method prioritizes the work item that has the highest number of work items and places it on the workstation first, then followed by other work items with fewer work items. The study results explain that the LCR approach consistently provides more significant improvements in line balancing compared to the J-Wagon method. It is anticipated that this study will offer great assistance in the development of production line balance improvement strategies, especially in the context of the manufacturing industry. By improving line balance, companies can increase production efficiency, reduce cycle time, and increase overall output. Companies can utilize the research's conclusions as a guideline in implementing effective improvement strategies to achieve optimal operational goals.