Analisis Potensi Bahaya pada Proyek Renovasi Rumah Jatiwaringin Asri 2 Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assessment And Determine Control (HIRADC)

Abstract

Di Indonesia kegiatan pembangunan merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan dan bahkan berdasarkan data yang di kutip dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan BPJamsostek didapati hasil bahwa Sektor industri konstruksi masih menjadi penyumbang terbesar kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Setiap tahunnya, sektor konstruksi menyumbang 32% dari total kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Di posisi dua, sektor industri manufaktur menyumbang 31,6% kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Disusul Transportasi (5,3%), Kehutanan (3,8%), dan Pertambangan (2,6%). Dalam penelitian kali ini dilakukannya peninjauan terkait keselamatan kerja tenaga kerja proyek yang memiliki waktu kerja dari jam 7 pagi sampai 5 sore, atau bisa dibilang memiliki waktu kerja selama 10 jam dalam satu hari dengan jumlah pekerja sebanyak kurang dari 15 orang. dengan melakukan penelitian dengan metode Hazard Identification and Risk Assessment and Determine Control (HIRADC) dimana dengan metode tersebut dapat diketahuinya apa saja potensi bahaya yang berada pada lokasi pekerjaan, serta potensi risiko apa yang bisa terjadi dan dari hasil tersebut dapat di lakukanya upaya penanggulangan pada kegiatan dengan potensi bahaya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis K3 di proyek Pembangunan didapati hasil Identifikasi bahaya atau risiko ditemukan sebanyak 11 aktivitas dengan 20 potensi hazard dengan 27 risiko, kemudian didapat risiko dengan prioritas paling tinggi didapat pada kegiatan pemasangan paku dengan nilai risiko sebesar 15, dan dilakukan upaya pengendalian setelah melalui proses Hierarchy of Control (HOC) yaitu dengan bentuk pengendalian administration control yaitu pembuatan SOP pelatihan.

In Indonesia, construction activities are one of the activities that are widely carried out and even based on data quoted from the Ministry of Manpower (Kemnaker) and BPJamsostek, it was found that the construction industry sector is still the largest contributor to work accident cases in Indonesia. Every year, the construction sector contributes 32% of the total work accident cases in Indonesia. In second place, the manufacturing industrial sector contributed 31.6% of work accident cases in Indonesia. Followed by Transportation (5.3%), Forestry (3.8%), and Mining (2.6%). In this research, a review was carried out regarding the work safety of project workers who work from 7 am to 5 pm, or you could say they have a working time of 10 hours a day with a number of workers of less than 15 people. by conducting research using the Hazard Identification and Risk Assessment and Determine Control (HIRADC) method, where with this method it is possible to find out what potential hazards are at the work location, as well as what potential risks could occur and from these results, countermeasures can be implemented in activities with potential danger. Based on the results of research regarding K3 analysis in development projects, it was found that the identification of hazards or risks was found in 11 activities with 20 potential hazards with 27 risks, then the risk with the highest priority was obtained in the nail installation activity with a risk value of 15, and control efforts were carried out after through the Hierarchy of Control (HOC) process, namely the form of administration control, namely the creation of training SOP.