Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Deskriptif Perbaikan Kandang dengan Mempertimbangkan Tata Letak Fasilitas

Authors
  • Luqman Ardyansah Teknik Industri, Universitas PGRI Madiun, Jalan AURI No 14-16, Kota Madiun, 63117
  • Yudha Adi Kusuma Teknik Industri, Universitas PGRI Madiun, Jalan AURI No 14-16, Kota Madiun, 63117
  • Doni Susanto Teknik Industri, Universitas PGRI Madiun, Jalan AURI No 14-16, Kota Madiun, 63117
Issue       Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2209
Keywords: Analisis Diskriptif Peternak Ayam Petelur Tata Letak Kandang Descriptive Analysis Layer Farmers Layout
Published 2024-10-22

Abstract

Kabupaten Magetan memiliki potensi dalam sektor peternakan. Salah satu peternakan yang bisa dikembangkan adalah peternakan ayam petelur. Potensi peternakan ayam petelur didukung dengan hasil produksi telur mencapai  sebesar 30,15 butir /ekor/tahun yang sebagian besar masih kategori pengusaha tradisional skala rumah tangga. Selain itu, potensi peternakan ayam petelur di Kabupaten Magetan didukung dengan ketersediaan pakan yang mememumpuni. Hal ini bisa terlihat dari keberadaan jagung yang dibutuhkan sebagai bahan campuran pakan. Hasil panen jagung di tahun 2023 mencapai 7,95 ton/h. Peternakan ayam petelur memerlukan perbaikan dalam pengelolaan tata letak kandang. Kondisi peternak di Kabupaten Magetan yang rata-ratanya golongan peternak kecil seringkali tidak memperhatikan aspek tata letak kandang seperti aspek lingkungan termasuk suhu kandang, ventilasi kandang dan pengelolaan limbah. Aspek lainnya adalah manajemen kandang dan aspek sosial. Aspek menejemen kandang meliputi kontruksi atap, pencahayaan kandang, dan peralatan kendang. Aspek sosial meliputi bau kandang, pencemaran air sungai, dan kepadatan lalat. Hal ini mengakibatkan kuantitas hasil telur mengalami fluktuasi setiap harinya. Metode analisis diskriptif dilakukan untuk mengukur kondisi kandang yang ada pada peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan. Hasil metode analisis driskriptif menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan kandang dengan menyesuaikan kriteria lingkungan, manajemen kendang dan sosial.

The Magetan Regency has the potential to develop its livestock sector. One area that could be developed is laying hen farming. The potential for laying hen farming is supported by the fact that egg production reaches 30.15 eggs per chick per year, with the majority of this production still occurring on a traditional household scale. Additionally, the potential for laying hen farming in Magetan Regency is supported by the availability of adequate feed. This can be observed in the presence of corn, which is necessary as a feed mixture. The corn harvest in 2023 is estimated to reach 7.95 tonnes per day. Laying chicken farms require improvements in the management of cage layout. The condition of farmers in Magetan Regency, who are predominantly small-scale breeders, often fails to prioritize aspects of cage layout such as environmental considerations, including cage temperature, ventilation, and waste management. Another aspect is cage management and social aspects. Aspects of cage management include roof construction, cage lighting, and drum equipment. Social aspects include the smell of the cage, river water pollution, and the density of flies. These factors contribute to fluctuations in the quantity of eggs produced daily. The descriptive analysis method was employed to assess the condition of existing cages for laying hen breeders in Magetan Regency. The results of the descriptive analysis method indicate that it is necessary to improve the cage by adjusting environmental, drum management, and social criteria.