Perancangan Produk Topi Sensorik dengan Metode Nigel Cross
Authors | ||
Issue | Vol 7 No 1 (2024): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2024 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v7i1.2200 | |
Keywords: | Topi Sensorik Tunanetra Nigel Cross Hats Sensory Blind | |
Published | 2024-10-22 |
Abstract
Produk merupakan barang yang diproduksi dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan kepada pelanggannya. Perencanaan serta perancangan produk merupakan serangkaian tindakan yang dimulai dengan kesadaran akan adanya potensi pasar yang dapat dimanfaatkan. Kebutaan adalah keadaan seseorang yang mengalami cacat pada indera penglihatannya. Indera terpenting yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah mata, yang tidak berfungsi sangat memengaruhi kemampuan mereka untuk memahami lingkungan mereka, dan ini menjadi masalah yang signifikan bagi tunanetra. Perkembangan dan peningkatan teknologi yang terus menerus, muncul inovasi-inovasi baru yang bertujuan untuk memudahkan segala macam aktivitas manusia, terutama pergerakan para tunanetra. Selain masalah tersebut, solusi diusulkan untuk produksi alat bantu bagi tunanetra. Tujuan perancangan ini adalah untuk menciptakan alat bantu bagi penyandang tunanetra untuk membantu mereka berjalan dan mengenali objek di sekitar mereka hanya dengan menggunakan perangkat sensor dan menanggapi perintah suara. Dalam perancangan produk Topi Penyandang Tunanetra Menggunakan Sensor, digunakan tujuh tahapan sesuai dengan metode Nigel Cross yang menghasilkan diagram pohon dengan tiga tingkatan yang berbeda. Pada tahap penetapan kebutuhan, terdapat tujuh atribut yang merupakan wish dan tiga demand. Pada tahap penentuan karakteristik, ditemukan satu karakteristik teknis yang memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi, lima karakteristik lainnya memiliki tingkat kesulitan tinggi, dan satu karakteristik yang memiliki tingkat kesulitan cukup rendah. Kemudian, pada tahap pembangkitan alternatif, dihasilkan tiga alternatif. Evaluasi alternatif diperoleh bahwa Alternatif Kelompok VIII memiliki stabilitas yang tinggi dibandingkan dengan Alternatif 1.
Products are goods produced and marketed by a company to its customers. Planning and designing a product are a series of actions that begin with an awareness of potential market opportunities that can be exploited. Blindness is the condition of a person experiencing visual impairment. The most important sense given by God to humans is sight, which, when impaired, significantly affects their ability to understand their environment, posing a significant problem for the blind. Continuous technological development and improvement lead to new innovations aimed at facilitating various human activities, especially the movement of the visually impaired. In addition to these issues, a solution is proposed for the production of assistive devices for the blind. The aim of this design is to create an assistive device for the visually impaired to help them walk and recognize objects around them using only sensor devices and responding to voice commands. In the design of the Visually Impaired Headgear Using Sensors, seven stages are used according to Nigel Cross's method, which produces a three-level tree diagram. In the needs identification stage, there are seven attributes that are wishes and three demands. In the determination of characteristics stage, one technical characteristic with a very high level of difficulty was found, five other characteristics had high difficulty levels, and one characteristic had a relatively low level of difficulty. Then, in the alternative generation stage, three alternatives were produced. Alternative evaluation revealed that Alternative Group VIII has higher stability compared to Alternative 1.