Inovasi Biolistrik Menggunakan Metode P-MFC (Plant Microbial Fuel Cell) Menggunakan Tumbuhan Lidah Buaya dengan Tambahan Eco Enzine Kulit Nanas
Authors | ||
Issue | Vol 6 No 1 (2023): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2023 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v6i1.1889 | |
Keywords: | Biolistrik Ecoenzyme P-MFC Bioelectric | |
Published | 2023-10-20 |
Abstract
Listrik adalah suatu energi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-harinya. Energi listrik ini digunakan dan dimanfaatkan untuk menggerakkan berbagai alat elektronik yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia. Energi listrik yang begitu jauh umumnya menggunakan energi yang tidak berkelanjutan, terutama dari fosil. Jumlah vitalitas semakin hari semakin berkurang, vitalitas modern dan terbarukan adalah jawaban paling tepat untuk mengatasi persoalan darurat vitalitas yang terjadi di Indonesia. Sel bahan bakar mikrobial tanaman/ Plant microbial fuel cell (P-MFC) bisa menjadi strategi yang memungkinkan perubahan energi bertenaga matahari menjadi energi melalui instrumen yang menguntungkan antara tanaman dan organisme mikroskopis. Pedoman Plant microbial fuel cell (P-MFC) adalah peluruhan atom karbohidrat hasil fotosintesis mikroba mikroba secara anaerobik menjadi karbondioksida, proton dan elektron. peneliti mencoba melakukan analisis Inovasi Biolistrik menggunakan metode Plant microbial fuel cell (P-MFC) menggunakan tanaman Lidah Buaya dengan perlakuan dua variasi, variasi pertama menggunakan tambahan Ecoenzyme dan variasi kedua menggunakan tambahan air. Data dalam waktu 10 hari yang merupakan akumulasi dari hasil pengamatan data per menit selama 2 jam penelitian per harinya, data berupa tegangan (V) dan arus (I), dan daya (W). Didapatkan tanaman aloevera memiliki potensi sebagai energi terbarukan dan penggunaan ecoenzyme limbah kulit Nanas selain sebagai pupuk organik bagi tanaman, juga dapat meningkatkan biolistrik dari hasil penggunaan metode P-MFC.
Electricity is an energy that is very influential in everyday human life. This electrical energy is used and utilized to drive various electronic devices that function to facilitate human work. Electrical vitality so distant generally employments unsustainable vitality, particularly from fossils. The sum of vitality is diminishing day by day, modern and renewable vitality is the foremost perfect reply to overcome the issues of the vitality emergency that happened in Indonesia. Plant microbial fuel cell (P-MFC) could be a strategy that permits the change of sun powered vitality into power through a advantageous instrument between plants and microscopic organisms. The guideline of Plant microbial fuel cell (P-MFC) is the decay of carbohydrate atoms from the comes about of photosynthesis of microbial microbes in an anaerobic way into carbon dioxide, protons and electrons. researchers tried to carry out an analysis of Bioelectrical Innovation using the Plant microbial fuel cell (P-MFC) method using Aloe Vera plants with two variations of treatment, the first variation using the addition of Ecoenzyme and the second variation using the addition of water. Data within 10 days which is the accumulation of observations of data per minute for 2 hours of research per day, data in the form of voltage (V) and current (I), and power (W). It was found that the aloevera plant has potential as a renewable energy and The use of pineapple skin waste ecoenzyme aside from being an organic fertilizer for plants, can also increase bioelectricity from the results of using the P-MFC method.