Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Perencanaan, Identifikasi, Analisis, dan Pengelolaan Risiko dengan Metode Risk Management pada UKM Mie Aceh X di Kota Medan

Authors
  • Abdullah Taufiq Akbar Siregar Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111, Indonesia
  • Fauzi Hilmi Yusuf Fakultas Hukum, Jln. Jawa, Kampus Bukit Indah, Jalan Jawa, Padang Sakti, Blang Pulo, Muara Satu, Blang Pulo, Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh 24355, Indonesia
  • Friska Wulandari Sinurat Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jalan Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20222
  • Liyas Ferdy Ray Tarigan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Jl. Grafika Jl. Kesehatan Sendowo No.2, Sendowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia
  • Nediar Hafiz Fakultas Psiologi, Universitas Sumatera Utara, Jalan Dr. T. Mansur No.7, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20222, Indonesia
Issue       Vol 6 No 1 (2023): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v6i1.1886
Keywords: Risiko Bisnis Kuliner Manajemen Risiko Kedai Makan Risk Culinary Business Risk Management Restaurants
Published 2023-10-20

Abstract

Risiko merupakan suatu kejadian dimana adanya kemampuan dalam mempengaruhi (dapat berupa menghambat, menyebabkan adanya keraguan, atau proses meningkatkan) sebuah misi, garis haluan, proyek, operasi yang rutin, goals, proses yang inti, sebuah kunci yang dependensi dan/atau sebuah harapan dari pemangku kepentingan yang ada. Risiko usaha dapat mucul baik dari dalam (internal) maupun dari luar usaha (eksternal). Bisnis kuliner menjadi usaha yang rentan terkena risiko jika melihat semakin pesatnya perkembangan usaha yang bergerak di bidang kulier dengan variasi yang semakin beragam pula. Risiko usaha dapat menimbulkan adanya kegagalan pada sebuah usaha sehingga para pelaku usaha harus mampu untuk mengelola risiko sebuah usaha secara bijak dalam upaya mengurangi ataupun untuk menghindari adanya dampak dari risiko yang ada. Mie Aceh X yang merupakan kedai  yang menjual kuliner khas Aceh di Kota Medan yang mengalami penurunan jumlah pengunjung setiap tahunnya menjadi perhatian bagi penulis untuk melakukan perencanaan, identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko dengan menerapkan metode risk management. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat delapan risiko yang benar-benar terjadi pada UKM Mie Aceh X dengan pemberian usulan delapan pe pengendalian dan cara pengelolaan risiko yang ada. Hasil penerapan usulan memperoleh hasil bahwa UKM Mie Aceh X masih mampu bertahan mengatasi risiko yang ada dan telah terjadi.

Risk is an event where there is the ability to influence (can be inhibiting, causing doubt, or process enhancing) a mission, policy, project, routine operations, goals, core processes, a key dependency and/or an expectation from existing stakeholders. Business risks can arise both from within (internal) and from outside the business (external). The culinary business is a business that is vulnerable to risk if you see the increasingly rapid development of businesses engaged in the culinary field with increasingly diverse variations. Business risk can lead to failure in a business so that business actors must be able to manage the risk of a business wisely in an effort to reduce or to avoid the impact of existing risks. Mie Aceh X, which is a shop that sells typical Acehnese culinary delights in Medan City, which has experienced a decrease in the number of visitors each year, is a concern for the authors to carry out planning, identification, analysis, and risk management by applying the risk management method. The results of the study show that there are eight risks that actually occur in UKM Mie Aceh X by proposing eight controls and ways of managing existing risks. The results of implementing the proposal obtained the result that UKM Mie Aceh X was still able to survive in overcoming the risks that existed and had occurred.