Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Rancang Bangun Belt Sensor untuk Tunanetra dengan Metode Brainstroming

Authors
  • Andy Pradyva Silalahi Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
  • Hosea Matondang Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
  • Vera Devi Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jln. Almamater Kampus USU, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 6 No 1 (2023): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v6i1.1827
Keywords: Belt Sensor Tunanetra Brainstorming Ide Blind Idea
Published 2023-10-20

Abstract

Alat belt sensor adalah sebuah produk yang dirancang untuk membantu tunanetra dalam mempermudah aktivitas sehari harinya. Penulis menginovasikan sebuah belt sensor dengan penambahan lampu penerangan, tali pengikat yang dapat dilepas pasang dan saku kecil. Dengan penambahan lampu penerangan pengguna dapat dengan nyaman saat berpergian pada malam hari atau saat gelap dikarenakan lampu tersebut memberikan tanda kepada pengguna sekitar sehingga pengguna dapat dilihat dari jauh serta serta saku kecil dapat menjadi kantong penyimpanan serbaguna. Proses desain produk dilakukan melalui metode brainstorming, dimana brainstorming  itu sendiri merupakan bentuk diskusi yang mengumpulkan ide, pendapat, pengetahuan, informasi,  pengalaman seluruh peserta. Tidak seperti percakapan di mana peserta lain menanggapi (mendukung, melengkapi, mengabaikan, atau tidak setuju) terhadap gagasan seseorang, pengguna model brainstorming  tidak menanggapi orang lain. Tujuan penggunaan metode brainstorming  adalah untuk menggali lebih dalam apa saja yang dianggap sebagai jawaban dari permasalahan yang diangkat. Melalui brainstorming  didapatkan fitur-fitur yang akan digunakan dalam perancangan produk belt sensor. Dari metode brainstorming didapatkan 10 poin yang menjadi rujukan untuk mendesain produk ini yang ditujukan untuk tunanetra sehingga dapat mendukung aktivitas sehari hari mereka agar tetap produktf.

 

The sensor belt tool is a product designed to help the blind in facilitating their daily activities. The author innovates a sensor belt with the addition of a lighting, detachable strap and a small pocket. With the addition of the lighting, the user can feel comfortable when traveling on at night or when it's dark because the light gives a sign to the surrounding users so that the user can be seen from afar and the presence of a small pocket makes the function of this tool a multi-purpose storage bag. The product design process is carried out through the brainstorming method, where the brainstorming itself is a form of discussion that collects ideas, opinions, knowledge, information, experiences of all participants. Unlike conversations in which other participants respond (support, complement, ignore, or disagree) with one person's ideas, users of the brainstorming model do not respond to other people. The purpose of using this method is to dig deeper into what is considered the answer to the problem raised. Through brainstorming, the features that will be used in designing a belt sensor product are obtained. From the brainstorming results, 10 points are obtained as a reference for designing this product. This product is intended for the visually impaired and people with severe visual impairments so that they can support their daily activities so that they remain productivef.