Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Usulan Perbaikan Equipment CA-103-JHP Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan 5W+1H

Authors
  • Hotlas Wira Nanda Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
  • Josua Marganda Tua Samosir Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 6 No 1 (2023): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v6i1.1790
Keywords: FMEA Pupuk Maintenance
Published 2023-10-20

Abstract

Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional di Indonesia. Indonesia sebagai negara agraris harus memperhatikan faktor-faktor yang mendukung kualitas hasil pertanian. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hasil tanaman yaitu pupuk. Produksi pupuk harus tetap terjaga agar distribusi pupuk kepada petani Indonesia tidak terhambat. Untuk itu perusahaan perlu mengawasi proses produksi pupuk. PT Pupuk Kujang merupakan perusahaan petrokimia yang beroperasi selama 24 jam. PT Pupuk Kujang tidak boleh berhenti beroperasi dikarenakan akan mengakibatkan kerugian yang besar pada segala aspek. Perusahaan perlu menjaga kegiatan maintenance demi meminimalisir hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin-mesin yang terdapat pada pabrik. Kerusakan pada mesin dapat mengakibatkan pabrik shutdown dan akan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali mengoperasikan mesin-mesinnya. Penelitian pada PT Pupuk Kujang dirancang untuk mengetahui prioritas penanganan potensi kegagalan pada equipment CA-103-JHP pada Plant 1B dan usulan perbaikan terhadap equipment yang menjadi prioritas penanganan potensi kegagalan. Prioritas penanganan potensi kegagalan akan dianalisis menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan usulah perbaikan dilakukan dengan metode 5W + 1H.

 

The agricultural sector is a sector that plays an important role in national development in Indonesia. Indonesia as an agricultural country must pay attention to the factors that support the quality of agricultural products. One of the factors that affect the quality of crop yields is fertilizer. Fertilizer production must be maintained so that the distribution of fertilizer to Indonesian farmers is not hampered. For this reason, companies need to oversee the fertilizer production process. PT Pupuk Kujang is a petrochemical company that operates 24 hours a day. Companies need to maintain maintenance activities in order to minimize things that can cause damage to the machines in the factory. Damage to the machine can result in factory shutdown and it will take a long time for the machines to operate again. Research at PT Pupuk Kujang was designed to determine the priority for handling potential failures on the CA-103-JHP equipment at Plant 1B and to propose improvements to the equipment which is a priority for handling potential failures. The priority for handling potential failures will be analyzed using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method and proposed repairs will be carried out using the 5W + 1H method.