Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Persediaan Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity di Pabrik Tahu MajaJaya

Authors
  • Melliana1 Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
  • Syarifah Akmal Program Studi Teknik Industri, Universitas Malikussaleh
  • Yusrizal Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
  • Trisna Mesra Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
  • Fitra Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
  • Azmi Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
  • Mei Program Studi Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
Issue       Vol 5 No 2 (2022): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v5i2.1630
Keywords: Persediaan bahan baku EOQ Raw material inventory
Published 2022-12-13

Abstract

Perkembangan ekonomi bertumbuh sangat pesat di Indonesia, yang menyebabkan semua perusahaan dituntut untuk bekerja dengan baik untuk menghadapi kompetisi di masa dep. Keberlangsungan proses produksi perusahan didampak oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu faktor modal, teknologi, persediaan bahan baku dan barang jadi. Persediaan bahan baku sebagai harta dari perusahaan yang memiliki tugas penting di dalam operasi bisnis. Bahan baku adalah faktor paling penting pada m perusahaan yang berguna mendukung kelancaran proses produksi, baik perusahaan besar maupun kecil. Pabrik Tahu Maju Jaya bergerak dibidang usaha Tahu dengan tujuan pasar lokal. Pelaksanakan kegiatan produksinya setelah bahan baku habis digudang baru dilakukan pemesanan kembali. Sehingga Pabrik akan mengalami penurunan material saat proses produksi sedang berjalan, hal ini sangat mengusik keberlangsungan proses produksi. Menurut hasil penelitian, pengadaan persediaan material belum menghasilkan ongkos persediaan material yang minimum. Hasil penelitian menunjukkan apabila pemesanan bahan baku kedelai jika dilakukan perhitungan menggunakan teknik EOQ akan lebih optimal dengan frekuensi pemesanan yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan pemesanan material kedelai dengan frekuensi pemesanan yang lebih banyak jika dilakukan perhitungan berdasarkan perusahaan. Biaya persediaan yang disediakan perusahaan untuk bahan kedelai apabila diperhitungkan menggunakan teknik EOQ menghasilkan penghematan dalam pengeluaran ongkos persediaan bahan baku kedelai dibandingkan dengan perhitungan pengeluaran perusahaan yang selama ini diaplikasikan.

Economic development is growing rapidly in Indonesia, so that every company is required to work better in facing future competition. The ongoing production process of a company is influenced by various factors, including capital factors, technology, raw material supplies and finished goods. Inventory of raw materials as company assets has an important role in business operations. Raw materials are the main factor in the company to support the smooth production process, both large and small companies. Maju Jaya Tofu Factory is engaged in the Tofu business with the aim of the local market. Carrying out production activities after the raw materials run out in the warehouse, then reordering is carried out. So that the factory experiences a shortage of raw materials when the production process is running, this is quite disturbing the smooth production process. Based on research that the procurement of raw material inventory has not brought the minimum cost of raw material inventory. The results showed that ordering Soybean raw materials when calculated by the EOQ method was more optimal with fewer ordering frequencies than Soybean raw material orders with more ordering frequencies when calculated by company. Inventory costs incurred by the company for Soybean ingredients when calculated using the EOQ method It turns out that it can save costs on inventory costs for soybean raw materials compared to the company's expense calculations that have been implemented so far.