Museum Simalungun Pematang Siantar Ditinjau dari Arsitektur Vernakular dan Ruang Adaptif
Authors | ||
Issue | Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2022 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v5i1.1521 | |
Keywords: | Ruang Adaptif Arsitektur Vernakular | |
Published | 2022-09-19 |
Abstract
Ruang merupakan elemen penting dari arsitektur. Pada dasarnya ruang dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang dalam dan ruang luar. Ruang yang tercipta, lingkungan sekitar dan hubungan antar manusia merupakan tujuan dari penciptaan ruang. Ruang yang terbentuk merupakan ruang yang dapat menampung berbagai aktivitas manusia tanpa meninggalkan ciri-ciri eksistensial bangunan. Ruang untuk adaptasi menjadi semakin diperlukan sesuai dengan perkembangan zaman. Tuntutan ruang yang dipengaruhi oleh globalisasi lambat laun melupakan desain bangunan tradisional. Kebutuhan akan ruang untuk melestarikan nilai-nilai budaya harus terpenuhi. Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang gaya arsitektur lokal untuk memiliki ruang adaptif dan memiliki kearifan lokal. Memahami wilayah, asal-usulnya, dan bentuk desain tradisionalnya dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menciptakan ruang adaptif dengan menggunakan kearifan lokal.