Pola Pertumbuhan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan Pendekatan Ekologi
Authors | ||
Issue | Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2022 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v5i1.1509 | |
Keywords: | ekologi pola pertumbuhan ecology growth patterns | |
Published | 2022-09-19 |
Abstract
Perkembangan Kabupaten Deli Serdang yang dalam tahap perkembangan yang cukup signifikan, ditandai dengan perkembangan kawasan permukiman di daerah Deli Serdang, salah satunya daerah Kecamatan Pancur Batu. Pancur Batu merupakan salah satu kecamatan di Deli Serdang. Sebelum tahun 1945 Pancur Batu yang juga si sebut Sinuan Bungan yang memiliki ibu kota Arhnemia, namun sekitar itahun 1952 berubah secara administratif di bawah Kabupaten Deli Serdang. Pola pertumbuhan suatu kawasan berbanding lurus dengan perkembangan unsur sosial budaya, ekonomi, dan politiknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif karena masalah yang diteliti adalah masalah sosial dan dinamika. Penelitian mengenai pola pertumbuhan ini memiliki dasar pada dua analisa utama yaitu analisa perubahan guna lahan dan analisi pola pertumbuhan Kecamatan Pancur Batu. Pada analisia perubahan guna lahan ini, diseleksi menjadi dua tahap analisis yaitu analisis perubahan fisik dan analisis perubahan isosial ikemasyarakatan. ikeluaran idari ianalisa iini imerupakan ibeberapa faktor iyang mempengaruhi iperubahan iguna ilahan iyaitu iberupa pertumbuhan ipenduduk, iaksesibilitas, ikegiatan ipengembang kawasan perumahan (developer), harga lahan dan ketersediaannya fasilitas umum. Selain analisis perubahan guna lahan, dilakukan pula analisis pola pertumbuhan Kecamatan Pancur Batu. Dalam analisis ini didapatkan pola pertumbuhan Kecamatan Pancur Batu menyebar secara tidak teratur atau sporadis. Berdasarkan beberapa tahap analisis yang sudah dilakukan, karena itu Kecamatan Pancur Batu termasuk ke dalam kawasan pinggiran Kabupaten Deli Serdang dan terbukti mengalami perubahan guna lahan iterutamap irubahan guna lahan yang tidak terbangun menjadi guna lahan terbangun permukiman.
The development of Deli Serdang Regency which is in a significant development stage, is characterized by the development of residential areas in the Deli Serdang area, one of which is the Pancur Batu Sub-District. Pancur Batu is one of the sub-districts in Deli Serdang. Before 1945 Pancur Batu which is also called Sinuan Bungan which has the capital of Arhnemia, but around 1952 changed administratively under Deli Serdang Regency. The growth pattern of a region is directly proportional to the development of socio-cultural, economic, and political elements. This research uses a descriptive quantitative approach because the problems studied are social and dynamic issues. Research on this growth pattern has the basis on two main analyses, namely land use change analysis and analysis of growth patterns of Pancur Batu Subdistrict. In this land use change analysis, it is selected into two stages of analysis, namely physical change analysis and social change analysis. ithe output of this analysis is several factors that influence land use changes, namely population growth, accessibility, residential area developer activities, land prices and the availability of public facilities. In addition to the analysis of land use changes, analysis of growth patterns of Pancur Batu Subdistrict was also conducted. In this analysis, the growth pattern of Pancur Batu Subdistrict spread irregularly or sporadically. Based on several stages of analysis that have been done, therefore Pancur Batu Subdistrict is included in the outskirts of Deli Serdang Regency and proven to undergo changes in land use, especially foxes for land that is not built into land use built settlements.