Perancangan Pusat Seni dan Budaya Karo dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular
Authors | ||
Issue | Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2022 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v5i1.1475 | |
Keywords: | Kebudayaan Pusat Seni dan Budaya Neo vernakular Culture Arts and Culture Center Neo vernacular | |
Published | 2022-08-15 |
Abstract
Kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dpisahkan dari manusia ataupun masyarakat. Suku Karo sudah menjalankan tradisi kebudayaan secara turun temurun, tetapi seiring dengan perkembangan jaman para generasi muda sudah perlahan melupakan kebudayaan mereka karena terbatasnya informasi akan budaya setempat dan juga faktor tidak tersedianya wadah para generasi muda untuk berekspresi. Karena itulah dibutuhkan kehadiran sebuah Pusat Seni dan Kebudayaan. Sebuah pusat yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat yang mendekatkan budaya Karo dengan orang Karo sendiri tetapi juga bertindak sebagai wadah pelstarian budaya yang dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat mengenai sejarah dan budayanya. Arsitektur Neo vernakular merupakan salah satu konsep aliran arsitektur postmodern. Neo Vernakular adalah kombinasi dari dua konsep berbeda yaitu, modern dan tradisional. Arsitektur Neo vernakular merupakan interpretasi dari arsitektur vernakular. Bangunan yang menggunakan banyak konsep neo vernakular diantaranya bangunan budaya dan hiburan. Penelitian ini ditujukan pada penerapan prinsip arsitektur Neo vernakular terhadap bangunan budaya.Tema yang digunakan dalam perancangan Pusat Seni dan Kebudayaan ini adalah Neo Vernakular dengan menerapkan unsur budaya dan lingkungan tetapi juga bisa menghasilkan karya baru yang orisinil. Penerapan tema ini diharapkan mampu menginterpretasikan budaya Karo lewat objek bangunan yang dirancang.
Culture is something that cannot be separated from humans or society. The Karo tribe has carried out a cultural tradition from generation to generation, but along with the development of the era, the younger generations have slowly forgotten their culture due to limited information on local culture and also the unavailability of a forum for the younger generation to express themselves. That's why it takes the presence of an Arts and Culture Center. A center that not only functions as a place to bring Karo culture closer to the Karo people themselves but also acts as a cultural escape platform that can communicate directly with the community about its history and culture.“Neo vernacular architecture is one of the concepts of postmodern architectural flow. Neo Vernacular is a combination of two different concepts, namely, modern and traditional. Neo vernacular architecture is an interpretation of vernacular architecture. Buildings”that use many neo vernacular concepts include cultural and entertainment buildings. This research is aimed at applying the principles of Neo vernacular architecture to cultural buildings. The theme used in the design of the Center for Arts and Culture is Neo Vernacular by applying cultural and environmental elements but also producing original new works. The application of this theme is expected to be able to interpret Karo culture through the designed building object.