Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Identifikasi Eco-Resort pada Kawasan Wisata Tepi Air Danau Toba

Authors
  • Martin Simanjuntak Departemen Arsitektur, Fakulas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Isnen Fitri Departemen Arsitektur, Fakulas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v5i1.1473
Keywords: eco resort Lumban Silintong-Balige wisata tepi air danau lake waterfront tour
Published 2022-08-15

Abstract

Danau Toba merupakan satu dari 10 kawasan wisata prioritas Indonesia. Dimana hal ini menjadikan pengembangan dan pembangunan Danau Toba guna mendatangkan lebih banyak wisatawan lebih didukung oleh pemerintah. Kawasan Danau Toba sendiri dibagi menjadi 6 KTA (Key Tourism Area), dimana setiap KTA diberikan tema pengembangan masing-masing. Salah satu dari KTA ini adalah Balige. Tema dari KTA Balige adalah Urban Heritage dimana hal ini mendukung pengenalan kebudayaan masyarakat Batak Toba yang mayoritas mendiami kawasan ini kepada wisatawan yang berkunjung. Target dari pemilihan Danau Toba sebagai salah satu kawasan wisata prioritas adalah peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 200% hingga pada tahun 2045. Dengan demikian, maka fasilitas akomodasi seperti hotel dan homestay juga harus ditingkatkan. Pada KTA Balige ditargetkan pertambahan hotel dan homestay sebanyak 2.500 kamar. Dengan demikian, tujuan dari studi ini adalah menggali konsep eco-resort di kawasan wisata tepi air Danau Toba. Pembangunan eco-resort pada Desa Lumban Silintong yang berlokasi di KTA Balige di tepian Danau Toba dirasa cocok, karena meminimalisir kerusakan alam adalah tujuan utama eco-resort. Konsep ecoresort dirasa juga dapat disesuaikan dengan arsitektur lokal Batak Toba. Pada proses pengumpulan data, studi ini menggunakan pendekatan mixmethod, dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan metode Kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan. Untuk pengumpulan data sekunder dilaukan dengan studi literature dan studi banding fungsi sejenis. Proses analisa data teridiri dari dua metode, yaitu analisa data kualitatif yang menggunakan metode konten analisis dan analisa data kuantitatif yang menggunakan mentode statistik dengan bantuan program komputer SPSS. Sehingga didapatkan hasil bahwa sebuah eco-resort tidak hanya “human oriented” tetapi juga “nature oriented” dengan memanfaatkan alam sekitar tanpa merusak alam sekitar.

Lake Toba is one of Indonesia's 10 priority tourist areas. Where this makes the development and construction of Lake Toba to bring more tourists to be more supported by the government. The Lake Toba area itself is divided into 6 KTA (Key Tourism Area), where each KTA is given its own development theme. One of these KTA is Balige. The theme of KTA Balige is Urban Heritage, which supports the introduction of the culture of the Toba Batak people who mostly inhabit this area to visiting tourists. The target of selecting Lake Toba as one of the priority tourist areas is to increase the number of tourist visits by 200% by 2045. Thus, accommodation facilities such as hotels and homestays must also be improved. In KTA Balige, it is targeted to add 2,500 more hotels and homestays. Thus, the aim of this study is to explore the eco-resort concept in the waterfront tourism area of Lake Toba. The development of an eco-resort in Lumban Silintong Village which is located in KTA Balige on the edge of Lake Toba is considered suitable, because minimizing natural damage is the main goal of an eco-resort. The eco-resort concept is also felt to be adapted to the local Toba Batak architecture. In the data collection process, this study uses a mix-method approach, where primary data collection is carried out using questionnaires, interviews and field observations. Secondary data collection was carried out with literature studies and comparative studies of similar functions. The data analysis process consists of two methods, namely qualitative data analysis using the content analysis method and quantitative data analysis using statistical methods with the help of the SPSS computer program. So that the results obtained that an eco-resort is not only "human oriented" but also "nature oriented" by utilizing the surrounding environment without destroying the environment.