Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Glamping Eco Resort Sebagai Alternatif Konsep Akomodasi Wisata Pasca Pandemi di Kawasan Wisata Danau Toba

Authors
  • Nurhayati Sinaga Departemen Arsitektur, Fakulas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Isnen Fitri Departemen Arsitektur, Fakulas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v5i1.1468
Keywords: Glamping Eco resort ekologi akomodasi pascapandemi danau toba ecology accomodation post-pandemic toba lake
Published 2022-08-15

Abstract

Glamping Eco Resort merupakan akomodasi yang menunjang aktivitas pariwisata yang menyediakan fasilitas unit-unit glamping sebagai tren baru bagi masyarakat dalam menikmati alam terbuka dan menjadi satu solusi wisata yang adaptif dengan situasi wabah pandemi covid 19. Danau Toba saat ini merupakan destinasi prioritas yang memiliki enam key tourism area (KTA) yaitu Parapat, Simanindo, Pangururan, Balige, Muara, dan Merek. Dari ke 6 KTA tersebut akan di fokuskan pengembangan di 4 KTA yaitu Simanindo, Pangururan, Balige, dan Parapat yang akan diprioritaskan di 5(lima) tahun pertama. Simanindo yang menjadi salah satu di 4 KTA prioritas memiliki banyak destinasi wisata, salah satu diantaranya wisata alam area perbukitan Bukit Beta Tuk-Tuk. Studi inibertujuan mendeskripsikan konsep glamping eco resort sebagai salah satu alternatif akomodasi wisata pasca pandemi covid 19 di Kawasan wisata Danau Toba. Penelitian ini bertumpu kepada data-data sekunder yang didapatkan dari berbagai sumber baik yang didapatkan dari perpusakaan dan dinas-dinas terkait serta sumber-sumber online. Berdasarkan kompilasi data tersebut glamping eco resort sudah banyak dibangun di berbagai negara dan menjadi tren wisatawan. Tentu dengan adanya perubahan tren wisata alam 2021 pasca pandemi, Glamping Eco Resort tepat dikembangkan dikawasan Danau Toba yang memiliki potensi alam yang menarik serta untuk mendukung destinasi prioritas.

Glamping Eco Resort is an accommodation that supports tourism activities that provide facilities for glamping units as a new trend for people to enjoy the outdoors and become an adaptive tourism solution to the COVID-19 pandemic siruation. Lake Toba is currently a priority destination that has six keys tourism areas (KTA) namely Parapat, Simanindo, Pangururan, Balige, Muara, and Merek. Of the 6 KTA, the focus will be on development in 4 KTA, namely Simanindo, Pangururan, Balige, and Parapat which will be prioritized in the first 5 (five) years. Simanindo, which is one of the 4 priority KTA, has many tourist destinations, one of which is one of the 4 priority KTA, has many tourist destinations, one of which is natural tourism in the Bukit Beta Tuk-Tuk area. This study aims to describe the concept of glamping eco resort as an alternative tourist accommodation after Covid 19 pandemic in the Lake Toba tourist area. This research relies on secondary data obtained from various source both obtained from libraries and related agencies as well as online sources. Based on the data compilation, glamping eco resorts have been built in various countries and have become a tourist tren. Of course, with the chage in natural tourism trens in 2021 after the pandemi, Glamping Eco Resort is right to be developed in the Lake Toba area which has interesting natural potential and to support priority destinations.