Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Pendekatan Arsitektur Hijau Pada Gedung Perkantoran

Authors
  • Aigner Reignhard Sebastian Departemen Arsitektur, Fakulas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Mgs. Fandy Tjahya Departemen Arsitektur, Fakulas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Hilma Tamiami Fachrudin Departemen Arsitektur, Fakulas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v5i1.1440
Keywords: arsitektur hijau metode kualitatif ramah lingkungan green architecture qualitative methods environmentally friendly`
Published 2022-08-15

Abstract

Penilitian ini pun sangat tertuju pada desain atau rancangan dari gedung perkantoran menjadi bangunan yang ramah lingkungan dan mendukung unsur hijau dalam desainnya. Banyak desain dari bangunan Perkantoran yang sangat sedikit memiliki unsur Arsitektur Hijau, dampak yang terjadi pun cukup merugikan bagi kondisi lahan sekitar. Mulai dari limbah berupa air sampai energi yang dikeluarkan dalam jumlah besar ini pun dapat menjadi permasalahan dalam Lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan arsitektur hijau pada bangunan komersial fungsi perkantoran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode Kualitatif. Dimana metode ini membandingkan bangunan dengan fungsi sejenis. Penerapan arsitektur hijau pada bangunan perkantoran yang dikaji sudah mendapatkan sertifikasi dari GBCI (Green Building Council Indonesia) dan EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiences). Hasil analisa berdasarkan standar EDGE dan GBCI menunjukkan bahwa gedung perkantoran yang berhasil menerapkan pendekatan Arsitektur Hijau harus ramah lingkungan, hemat energy, mengikuti bentuk lahan, dan memilki jumlah bukaan yang banyak. Hasil analisa menunjukkan bahwa gedung South Quarter, Sopo Del Office Tower, dan Wisma Subiyanto telah menerapkan konsep arsitektur hijau dengan menerapkan Analisa Metode Kualitatif pada bangunannya

This research is focused on the design of office building became the environmentally friendly and became more supportive green elements in the design. There is so many design of office building have less elements of Green Architecture, and the impact that occurs is quite detrimental to the condition on the surrounding land. It begins from the waste in the form of water to the energy that released in large quantities can became a problem in environment area. So the purpose of this study is also want to reduce the impact by using elements of Green Architecture. The type of method that this research use is Qualitative method. This method is try to compares the building with similar function. The application of green architecture in office building reviewed, has been certified by GBCI (Green Building Council Indonesia) and EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiences). The result of analysis based on EDGE and GBCI standards show that, the office building that successfully apply the Green Architecture must be approach to the environmentally friendly, efficienty of used energy, the design can be followed by the form of the land, and have the many openings in the design of the buiding. Based on qualitative method analysis, this research is compared the office bulding from South Quarter building, Sopo Del Office Tower, and Wisma Subiyanto.