Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Pengukuran Iklim Keselamatan Pasien Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang

Authors
  • Yudi Polewangi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area,Medan, Indonesia
  • Chalis Hasibuan Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area,Medan, Indonesia
  • Yuana Delvika Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area,Medan, Indonesia
Issue       Vol 4 No 1 (2021): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v4i1.1302
Keywords: Deli Serdang IGD Iklim keselamatan KIKRS Persepsi RSUD
Published 2021-10-29

Abstract

Iklim keselamatan merupakan gambaran persepsi karyawan tentang pentingnya keselamatan kerja dan diterapkan dalam suatu organisasi. Iklim Keselamatan ini dinilai dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner yang digunakan pada penelitian ini ialah Kuisioner Iklim Keselamatan Rumah sakit (KIKRS) yang telah di kembangkan di Indonesia dan mengikuti budaya iklim keselamatan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi iklim keselamatan pasien di rumah sakit sehingga dapat dijadikan evaluasi guna meningkatkan iklim keselamatan di rumah sakit. Penelitian ini dilakuan pada instalasi gawat darurat di RSUD Deli Serdang dengan jumlah responden sebanyak 30 orang yang terdiri dari perawat dan dokter. Hasil penelitian ini dari uji mann whitney dan uji kruskall wallis terlihat bahwa dari 4 dimensi yang terdapat pada KIKRS, 3 dimensi menghasilkan nilai non signifikan pada kelompok umur yang artinya bahwa persepsi pekerja pada kelompok umur tidak memiliki perbedaan pendapat dan terdapat pada 1 dimensi yang menghasilkan nilai signifikan yang artinya terdapat perbedaan persepsi pada kelompok jabatan, pendidikan dan lama bekerja yaitu pada dimensi komunikasi dengan nilai signifikansi < 0,05. Peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit sebaiknya mengadakan workshop mengenai iklim keselamatan pasien dan menyisipkan informasi berkaitan tentang pentingnya komunikasi sesama rekan kerja yang melibatkan dokter dan perawat  maupun pimpinan unit.

Safety climate is the illustration of employees’ perception of how important is the work safety and implemented in an organization. This Safety climate was assessed using a questionnaire. The questionnaire used in this study is the Kuisioner Iklim Keselamatan Rumah Sakit (KIKRS) which has been developed in Indonesia and follows the safety climate culture in Indonesia. This study aims to determine the differences in the perception of the patient's safety climate in the hospital so that it can be used as an evaluation to improve the safety climate in the hospital. This research was conducted at the emergency room at Deli Serdang Hospital with 30 respondents consisting of nurses and doctors. The results of this study from the Mann Whitney test and the Kruskall Wallis test, it can be seen that from the 4 dimensions contained in KIKRS, 3 dimensions produce non-significant values ​​in the age group which means that the perceptions of workers in the age group do not have a difference of opinion and there are 1 dimensions that produce a value. Significant, which means that there are differences in perceptions in the group position, education and length of work, namely the communication dimension with a significance value <0.05. Researchers suggest that the hospital should hold a workshop on the climate of patient safety and insert related information about the importance of peer communication involving doctors and nurses as well as unit leaders.