Studi Kelayakan UPT Puskesmas Z
Authors | ||
Issue | Vol 4 No 1 (2021): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2021 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v4i1.1280 | |
Keywords: | Puskesmas UPT Puskesmas Z Studi Kelayakan, Permenkes | |
Published | 2021-10-29 |
Abstract
UPT Puskesmas Z merupakan lembaga pelayanan masyarakat yang berperan dalam menyediakan pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat khususnya kepada masyarakat Kecamatan Bongan yang sudah beroperasi sejak Tahun 2017. UPT Puskesmas Z memerlukan studi kelayakan sebagai salah satu syarat untuk melakukan pembangunan serta untuk memaksimalkan kegiatan operasional. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini meneliti tentang studi kelayakan UPT Puskesmas Z yang berlandaskan pada Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang puskesmas. Selain meneliti studi kelayakan penelitian ini juga membuat rancangan puskesmas yang memenuhi standar studi kelayakan yang dirancang dilahan yang sama dengan UPT Puskesmas Z. Pada rancangan puskesmas ada beberapa perubahan dan perbedaan dengan UPT Puskesmas Z yaitu penambahan jumlah ruangan, penambahan lebar ruangan, tata letak ruangan dan penambahan fasilitas. Berdasarkan hasil studi kelayakan yang dilakukan pada UPT Puskesmas Z, maka diketahui pada aspek lokasi memenuhi 6 kriteria dari 8 kriteria dan 2 kriteria tidak memenuhi standar kelayakan yaitu fasilitas keamanan dan fasilitas parkir. Pada aspek bangunan memenuhi 4 kriteria dari 6 kriteria dan 2 kriteria tidak memenuhi standar kelayakan yaitu jumlah ruang dan lambang. Pada aspek sarana dan prasarana memenuhi 6 kriteria dari 10 kriteria dan 4 kriteria tidak memenuhi standar kelayakan yaitu sistem komunikasi, sistem pencahayaan, sistem proteksi petir, dan sistem proteksi kebakaran. Pada aspek peralatan kesehatan hanya memenuhi 22% dari jumlah keseluruhan standar peralatan kesehatan puskesmas. Pada aspek ketenagaan memenuhi 7 kriteria dari 10 kriteria dan 3 kriteria tidak memenuhi standar kelayakan yaitu dokter pelayanan primer, dokter gigi dan tenaga gizi. Pada aspek organisasi telah memenuhi standar studi kelayakan.
UPT Puskesmas Z is a community service institution that plays a role in providing health services to the community, especially to the people of Bongan District which has been operating since 2017.UPT Puskesmas Z requires a feasibility study as one of the requirements to carry out development and to maximize operational activities. Based on this, this research examines the feasibility study of UPT Puskesmas Z which is based on Permenkes number 75 of 2014 concerning puskesmas. In addition to researching the feasibility study, this research also made a puskesmas design that meets the standards of a feasibility study designed in the same area as the UPT Puskesmas Z. In the design of the puskesmas there are several changes and differences with the UPT Puskesmas Z, namely the addition of the number of rooms, the addition of the width of the room, the layout of the rooms and the addition of facilities. Based on the results of the feasibility study conducted at the UPT Puskesmas Z, it is known that the location aspect fulfills 6 out of 8 criteria and 2 criteria do not meet the eligibility standards, namely security facilities and parking facilities. In the building aspect, 4 out of 6 criteria are met and 2 criteria do not meet the eligibility standards, namely the number of spaces and symbols. In the aspect of facilities and infrastructure, 6 out of 10 criteria are met and 4 criteria do not meet the eligibility standards, namely communication systems, lighting systems, lightning protection systems, and fire protection systems. In the aspect of health equipment, it only fulfills 22% of the total standard for health equipment at the puskesmas. In the labor aspect, 7 out of 10 criteria and 3 criteria do not meet the eligibility standards, namely primary care doctors, dentists and nutrition workers. In the organizational aspect, it has met the feasibility study standard.