Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Pengendalian Kualitas dengan Pendekatan Six Sigma pada Produksi Dupa Biting Kecil pada PT XYZ

Authors
  • Ukurta Tarigan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Santica Luhur Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 4 No 1 (2021): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v4i1.1275
Keywords: Kualitas FMEA Six Sigma Dupa
Published 2021-10-29

Abstract

Pendekatan six sigma, digunakan untuk mengendalikan kuliatas pada saat produksi agar hasil produk yang diproduksi mengalami kecacatan yang minimum seperti yang diharapkan yaitu 3,4 kegagalan per satu juta kesempatan sehingga dihasilkan produk dengan kualitas yang baik. Dengan menurunkan persen kecacatan pada produksi, maka produk yang akan dipasarkan juga diminimalisir kecacatannya hingga sampai ke tangan konsumen sehingga produk yang dibeli dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pendekatan kualitas ini dilakukan agar menjamin kegiatan produksi akan sesuai dengan apa yang ditargetkan sehingga apabila terjadi penyimpangan, maka dapat dilakukan pencegahan secepatnya sehingga harapan terhadap produk dapat tercapai. Dalam jurnal ini, pengendalian kualitas dengan pendekatan six sigma dilakukan dalam produksi dupa biting kecil. Penelitian yang dilakukan pada proses produksi dupa biting kecil pada PT. XYZ adalah kualitas pada dupa biting kecil yang dihasilkan selalu bervariasi dan kadang – kadang tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang ditetapkan. Pada proses produksi dupa yang menjadi masalah adalah terdapatnya banyak cacat sompel, berserabut, dan patah pada saat proses produksi sehingga tidak dapat dipasarkan dan mengeluarkan biaya. Dengan mengatasi cacat selama proses berlangsung, dengan tahapan pendekatan six sigma, diharapkan kualitas dari dupa biting kecil yang diproduksi oleh PT. XYZ menjadi meningkat sehingga dapat menekan biaya yang ada.

The six sigma approach is used to control quality during production so that the products produced experience minimum defects as expected, namely 3.4 failures per one million opportunities so that good quality products are produced. By reducing the defect percentage in production, the products to be marketed will also minimize the defects until they reach the hands of consumers so that the products purchased can meet their needs and increase customer satisfaction. This quality approach is carried out in order to ensure that production activities will be in accordance with what is targeted so that if a deviation occurs, prevention can be carried out as soon as possible so that expectations of the product can be achieved. In this journal, quality control using the six sigma approach is carried out in the production of small biting incense sticks. Research conducted on the production process of small biting incense at PT. XYZ is the quality of the resulting small biting incense always varies and sometimes does not meet the quality specifications set. In the incense production process, the problem is the presence of many knots, stringy defects, and breaks during the production process so that it cannot be marketed and costs money. By overcoming defects during the process, with the six sigma approach step, it is expected that the quality of the small biting incense sticks produced by PT. XYZ is increasing so that it can reduce existing costs.